KOMPAS.com - Kelumpuhan supranuklear progresif atau progressive supranuclear palsy (PSP) merupakan gangguan otak yang jarang terjadi.
Merangkum dari Mayo Clinic, kondisi ini dapat menyebabkan masalah serius dalam berjalan, gerakan mata, dan kesulitan dalam menelan.
Gangguan tersebut terjadi akibat kerusakan sel-sel di area otak yang mengontrol gerakan tubuh, koordinasi, pemikiran, dan fungsi penting lainnya.
Kelumpuhan supranuklear progresif juga disebut sindrom Steele-Richardson-Olszewski.
Baca juga: 5 Cara Mengelola Gejala IBS (Sindrom Iritasi Usus Besar)
Seiring berjalannya waktu, kelumpuhan supranuklear progresif dapat memburuk dan dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, seperti pneumonia dan masalah dalam menelan.
Sampai saat ini, tidak ada obat untuk kelumpuhan supranuklear progresif, jadi pengobatan berfokus pada pengelolaan tanda dan gejala.
Tanda dan gejala khas dari kelumpuhan supranuklear progresif meliputi hal berikut.
Tanda dan gejala tambahan dari kelumpuhan supranuklear progresif bervariasi dan mungkin mirip dengan penyakit Parkinson dan demensia.
Baca juga: Sindrom Treacher Collins: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya
Mereka umumnya menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu, berikut beberapa gejala tambahan lainnya.
Penyebab kelumpuhan supranuklear progresif tidak diketahui.
Tanda-tanda dan gejala-gejala gangguan tersebut diakibatkan oleh kerusakan sel-sel di area otak, terutama yang membantu mengontrol gerakan dan pemikiran tubuh.
Para peneliti telah menemukan bahwa sel-sel otak yang memburuk dari orang-orang dengan kelumpuhan supranuklear progresif memiliki jumlah protein yang abnormal yang disebut “tau”.
Baca juga: 8 Gejala Sindrom Asperger yang Khas
Gumpalan “tau” juga ditemukan pada gangguan neurodegeneratif lainnya, seperti penyakit Alzheimer.
Kasus kelumpuhan supranuklear progresif terkadang terjadi dalam lingkup keluarga.
Namun, hubungan genetik tidak jelas dan kebanyakan orang dengan kelumpuhan supranuklear progresif tidak mewarisi kelainan tersebut.
Satu-satunya faktor risiko yang terbukti untuk kelumpuhan supranuklear progresif adalah usia.
Kondisi ini biasanya mempengaruhi orang-orang di sekitar usia 60 dan hampir tidak diketahui pada orang di bawah usia 40 tahun.
Komplikasi kelumpuhan supranuklear progresif disebabkan oleh gerakan otot yang lambat dan sulit.
Baca juga: Mengenal Sindrom William, Penyakit Langka yang Belum Ada Obatnya
Komplikasi ini mungkin kondisi berikut.
Untuk menghindari bahaya tersedak, dokter mungkin merekomendasikan selang makanan.
Untuk menghindari cedera karena jatuh, alat bantu jalan atau kursi roda dapat digunakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.