KOMPAS.com - Ada sejumlah kemungkinan penyebab rasa sakit saat berhubungan seks.
Beberapa penyebab tersebut adalah infeksi, seperti penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi menular seksual (IMS).
Penyebab lainnya tidak terkait dengan aktivitas seksual, seperti endometriosis dan kista ovarium.
Baca juga: 12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai
Trauma, serta kanker tertentu juga dapat menjadi penyebab seks terasa menyakitkan.
Selain itu, ada gangguan nyeri seksual, seperti vulvodynia yang kurang dipahami mengapa bisa terjadi.
Jika Anda mengalami rasa sakit saat berhubungan seks, langkah terbaiknya adalah segera menemui dokter untuk diagnosis yang tepat.
Nyeri saat berhubungan seks mungkin merupakan tanda masalah kesehatan yang serius.
Bahkan jika tidak demikian, mengatasi rasa sakit Anda dapat sangat meningkatkan kualitas hidup Anda.
Istilah medis untuk hubungan seks yang menyakitkan adalah dispareunia.
Dispareuna didefinisikan sebagai nyeri genital yang persisten atau berulang-ulang yang terjadi sebelum, selama, atau setelah hubungan seks.
Sejumlah penyakit menular seksual (PMS) yang berbeda berpotensi menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seks
Baca juga: Gonore: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah
Jenis PMS yang terkait dengan rasa sakit selama hubungan seksual meliputi:
Berbagai jenis PMS di atas dapat menyebabkan nyeri seksual karena berbagai alasan. Beberapa menyebabkan pembengkakan lokal, iritasi, atau keluarnya cairan. Sedangkan lainnya dapat menyebabkan luka yang baik secara inheren menyakitkan atau dapat dengan mudah terinfeksi dan menyebabkan rasa sakit.
Baca juga: Sifilis: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah
Rasa sakit saat berhubungan seks pada wanita dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis selain PMS.
Ini mungkin termasuk:
1. Vulvodynia
Vulvodynia adalah nyeri pada atau di sekitar vulva, yaitu bagian terluar dari organ genital wanita.
Penyebab vulvodynia vulvodynia belum diketahui secara pasti.
Tapi, ada beberapa faktor yang diduga berkaitan vulvodynia, yakni:
2. Vaginismus
Vaginimus adalah spasme (kontraksi otot yang tiba-tiba) vagina yang tidak terkendali. Hal ini dapat membuat penetrasi sulit atau bahkan tidak mungkin.
3. Kekeringan vagina
Kekeringan vagina yang berhubungan dengan kekurangan estrogen bisa terjadi selama menopause, penggunaan pil KB, atau ketidakseimbangan hormon.
Baca juga: 10 Gejala Estrogen Rendah, Wanita Perlu Tahu