Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kerontokan Rambut selama Kehamilan

Kompas.com - 09/08/2021, 13:31 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Kondisi ini bukan kerontokan rambut yang sebenarnya, melainkan “kerontokan rambut berlebihan” yang disebabkan oleh penurunan hormon estrogen.

Sekali lagi, jenis kerontokan rambut ini dianggap sebagai telogen effluvium.

Trauma

Kerontokan rambut Anda mungkin tidak ada hubungannya dengan kehamilan atau kondisi genetik sama sekali.

Jika Anda baru-baru ini menata rambut Anda dengan gaya ketat, menjalani perawatan kecantikan tertentu, atau memperlakukan rambut Anda dengan kasar, Anda mungkin mengalami apa yang disebut traction alopecia .

Peradangan pada folikel rambut dapat menyebabkan kerontokan rambut.

Dalam beberapa kasus, folikel Anda mungkin mengalami bekas luka yang menyebabkan kerontokan rambut permanen.

Baca juga: Amankah Berhubungan Seks di Awal Kehamilan?

Penyebab lainnya

Penting untuk dicatat bahwa kerontokan rambut dengan telogen effluvium biasanya merupakan penipisan yang seragam.

Jika Anda melihat bercak atau kebotakan yang lebih dramatis, mungkin ada masalah lain yang berperan.

Ada juga kondisi genetik dan autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut, baik Anda sedang hamil atau tidak.

  • Alopecia androgenik (pola kebotakan wanita) disebabkan oleh fase pertumbuhan folikel rambut yang lebih pendek dan waktu yang diperpanjang antara kerontokan rambut dan pertumbuhan baru.
  • Alopecia areata menyebabkan kerontokan rambut pada kulit kepala dan bagian tubuh lainnya. Anda mungkin mengalami kerontokan dan pertumbuhan kembali rambut yang tidak dapat diprediksi atau bersifat siklus. Tidak ada obat untuk jenis kerontokan rambut ini, tetapi perawatan tertentu dapat membantu menghentikan kerontokan dan menumbuhkan kembali rambut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com