2. Kecemasan dan mimpi buruk
Mimpi buruk dan kecemasan umum dapat memicu serangan panik saat tidur, yang dapat menyebabkan berkeringat.
Jika Anda mengalami mimpi buruk yang berulang, terutama jika Anda memiliki gangguan stres pasca-trauma (PTSD), mendapatkan perawatan mungkin dapat membantu Anda mengatasi keluhan keringat malam, termasuk gejala lain yang lebih serius.
Selain itu, anak-anak dapat menjadi berkeringat saat mengalami teror malam.
Gejala lainnya termasuk:
Baca juga: 8 Makanan untuk Meningkatkan Hormon Serotonin, Bikin Mood Lebih baik
3. Pengaruh hormon
Seseorang wanita yang mengalami perimenopause, yakni periode transisi saat akan memasuki masa berakhirnya menstruasi (menopause), mungkin akan mengalami peningkatan insiden hot flashes (perasan panas) saat tidur.
Secara umum, wanita pascamenopause melaporkan kualitas tidur yang lebih buruk daripada wanita premenopause karena insomnia yang disebabkan oleh keringat malam dan hot flashes.
Menariknya, risiko mengembangkan sleep apnea obstruktif dilaporkan akan meningkat secara signifikan pada periode menopause karena hilangnya hormon estrogen dan progesteron.
Oleh karena itu, keringat malam pada wanita lansia dapat terjadi dengan menopause akibat sleep apnea.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.