Jika Anda mengalami gusi berdarah atau pendarahan hebat saat mengalami luka kecil atau menjalani perawatan gigi, itu mungkin merupakan tanda kelainan seperti hemofilia atau penyakit von Willebrand.
Dengan kondisi ini, darah Anda tidak membeku dengan baik, sehingga Anda mungkin mengalami gusi berdarah.
7. Scurvy
Scurvy termasuk penyakit yang jarang terjadi.
Scurvy adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C parah dalam tubuh. Penyakit ini bisa dikatakan berhubungan dengan gizi buruk.
Scurvy bisa membuat Anda lemah, menyebabkan anemia, dan menyebabkan pendarahan di bawah kulit Anda.
Gusi berdarah adalah tanda khas penyakit scurvy.
Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi
8. Kekurangan Vitamin K
Jika Anda melihat banyak pendarahan dari gusi Anda, itu mungkin karena Anda tidak mendapatkan cukup vitamin K.
Vitamin ini membantu pembekuan darah Anda dengan benar. Ini juga baik untuk tulang Anda. Jika Anda tidak mendapatkan cukup melalui diet Anda atau tubuh Anda tidak menyerapnya dengan baik, itu dapat menyebabkan masalah pendarahan.
9. HIV (Human Immunodeficiency Virus)
Dilansir dari Medical News Today, HIV adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang.
Salah satu bagian tubuh yang mungkin terdampak HIV adalah mulut. Itu sebabnya orang dengan HIV biasanya selalu memiliki masalah pada mulut, termasuk gusi sering berdarah.
Penderita HIV punya sistem kekebalan tubuh yang lemah, sehingga mudah terluka ataupun berdarah.
Untuk mengatasi gusi berdarah akibat HIV, tentu diperlukan penanganan pada faktor penyebabnya. Tapi, seperti diketahui, hingga sekarang ini, belum ada obat untuk menyembuhkan HIV.
Hanya tersedia obat yang dapat memperlambat perkembangan virus, yakni disebut antiretroviral (ARV).
Karena gusi sering berdarah bisa mengindikasikan suatu penyakit, maka siapa saja sebaiknya dapat berkonsultasi dengan dokter jika mengalami keluhan ini.
Baca juga: 4 Tahapan Infeksi HIV Menjadi AIDS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.