Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2021, 21:01 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Nyeri puting yang disebabkan oleh kanker sering kali hanya menyerang satu payudara dan puting.

Penyakit Paget adalah jenis kanker langka yang melibatkan puting susu yang biasanya terjadi bersamaan dengan tumor di payudara yang sama.

Orang dengan penyakit Paget dan kanker payudara mungkin mengalami gejala lain, termasuk:

  • puting yang rata atau terbalik
  • keluarnya cairan kekuningan atau berdarah dari puting
  • sensasi gatal atau kesemutan
  • kulit kemerahan, berkerak, atau bersisik di sekitar puting dan areola

Penyakit Paget dan kanker payudara didiagnosis dengan memeriksa sel-sel yang terkena.

Meskipun penyakit Paget jarang terjadi, siapa pun yang tidak yakin tentang gejalanya harus menemui dokter.

7. Puting sakit saat hamil

Nyeri puting juga sering terjadi selama kehamilan atau menyusui.

Payudara bisa menjadi lebih besar dan terasa sakit.

Puting dan areola mungkin menjadi gelap dan sakit.

Selain itu, benjolan kecil mungkin muncul di sekitar puting.

Bra penyangga yang pas dapat membantu mengurangi gesekan dan mengurangi rasa sakit.

Beberapa wanita hamil merasa terbantu untuk mengenakan bra tidur.

Bra tidur juga bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit pada puting dan payudara setelah bayi lahir.

Gel pendingin juga dapat menenangkan puting yang meradang atau nyeri yang disebabkan oleh menyusui.

Baca juga: 8 Ciri-Ciri Kanker Payudara, Tak Selalu Benjolan

8. Menyusui

Bayi yang mulai tumbuh gigi adalah penyebab potensial lain dari nyeri puting karena mereka dapat menggigit puting.

Seorang wanita menyusui dapat mencoba mendorong bayi untuk memasukkan lebih banyak payudara ke dalam mulutnya, sehingga mereka tidak mudah menggigit.

Jika bayi menekan puting terlalu keras di antara gusi dan langit-langit mulutnya, itu dapat membatasi aliran darah ke puting.

Hal ini dapat menyebabkan apa yang disebut vasospasme, yakni penyempitan pembuluh darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com