Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Penyebab Orang yang Positif Covid-19 Bisa Kembali Terinfeksi

Kompas.com - 25/08/2021, 19:36 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa orang mengira mereka yang berhasil sembuh dari Covid-19 tidak perlu mendapatkan vaksin karena tidak akan bisa tertular lagi.

Faktanya, hal tersebut sepenuhnya salah total. Spesialis penyakit menular pediatrik Frank Esper mengatakan bahwa mereka yang pernah tertular Covid-19 masih ada kemungkinan untuk terinfeksi kembali.

"Ada banyak kasus infeksi ulang akhir-akhir ini dan peristiwa ini bukan hal yang mengejutkan," kata Esper.

Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kasus infeksi ulang memang jarang terjadi tetapi hal tersebut tetap harus diantisipasi.

Baca juga: 6 Gejala Peradangan Otot Jantung (Miokoarditis) dan Penyebabnya

Mengapa orang yang pernah terdiagnosis Covid-19 bisa kembali terinfeksi?

Menrutu Esper, berikut berbagai penyebab seseorang bisa kembali terinfeksi Covid-19:

1. Kekebalan yang berkurang

Infeksi virus Corona telah terjadi lebih dari setahun. Kekebalan dari infeksi awal itu bisa saja mulai berkurang.

Bahkan, orang yang telah mendapatkan vaksin tersebut juga bisa menurun imunitasnya.

2. Melupakan protokol kesehatan

Banyak orang mulai lalai terhadap protokol kesehatan. Mereka menganggap Covid-19 ini adalah hal biasa.

Akibanya, mereka mulai meninggalkan rutinitas cuci tangan, pakai masker, dan mulai berkerumun.

Padahal, hal tersebut sangat penting untuk menghindari Covid-19.

3. Muncul varian baru

Varian Covid-19 jauh lebih menular daripada gelombang pertama virus corona.

Varian ini mampu mengatasi beberapa kekebalan yang telah dikembangkan orang melalui vaksinasi atau infeksi sebelumnya.

Apakah varian baru virus Corona menjadi penyebab infeksi ulang?

Banyak orang berpikir kasus infeksi ulang terjadi karena munculnya varian baru yang lebih menular.

Faktanya, kasus infeksi ulang tidak selamanya terjadi karena varian baru ini.

Esper mengatakan virus Corona tidak bermutasi sebanyak virus penyebab flu.

“Penularan varian baru ini – termasuk kemampuannya untuk menghindari sistem kekebalan dan mencegah kekebalan jangka panjang bagi orang-orang yang terinfeksi – adalah salah satu alasan mengapa seseorang dapat terinfeksi kembali,” tambah Esper.

Siapapun bisa terinfeksi Covid-19, baik orang yang sudah divaksinasi atau belum divaksinasi.

Mereka yang pernah terinfeksi Covid-19 juga masih berpeluang tinggi untuk mengalaminya kembali.

Karena itu, kita tetap perly menerapkan protokol kesehatan hingga pandemi ini dinyatakan selesai.

Baca juga: Memahami Hubungan Anemia dan Kanker

Pentingnya vaksinasi

Meski orang yang sudah mendapatkan vaksin masih bisa terinfeksi Covid-19, tetapi risikonya jauh lebih kecil daripada orang yang tidak divaksinasi.

Data menunjukan bahwa kemungkinan orang yang mendapatk vaksin untuk terinfeksi Covid-19 hanya 0,005 persen.

Karena itu, sebaiknya kita tetap melakukan vaksinasi. Apalagi, vaksin Covid-19 sata ini tersedia gratis.

Selain itu, hampir semua kasus infeksi Covid-19 lebih banyak terjadi pada orang yang belum mendapatkan vaksin.

Sebab, orang yang belum mendapatkan vaksin hampir tiga kali lipat risikonya untuk terinfeksi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau