Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Jenis Penyakit Autoimun yang Lebih Sering Dialami Wanita daripada Pria

Kompas.com - 02/09/2021, 08:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Gejala rematik yang utama termasuk:

  • Sendi terasa nyeri, kaku, bengkak
  • Cacat atau berkurangnya gerakan dan fungsi sendi

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat

7. Diabetes tipe 1

Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan Anda menyerang dan menghambat sel-sel yang membuat insulin (hormon yang mengontrol gula darah).

Hasilnya adalah terlalu banyak gula dalam darah Anda, yang dapat menyebabkan penyakit jantung, kerusakan saraf, penyakit ginjal dan masalah lainnya.

Gejala diabetes tipe 1 bisa meliputi:

  • Menjadi sangat haus
  • Sering buang air kecil
  • Merasa sangat lapar atau lelah
  • Menurunkan berat badan tanpa mencoba
  • Memiliki luka yang sembuhnya lambat
  • Kulit kering dan gatal
  • Kehilangan rasa di kaki atau kesemutan di kaki
  • Memiliki penglihatan kabur

Baca juga: 7 Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2

8. Multiple sclerosis

Penyakit sklerosis ganda atau multiple sclerosis adalah penyakit yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang. Itu terjadi ketika sistem kekebalan menyerang lapisan pelindung di sekitar saraf.

Seperti banyak penyakit autoimun lainnya, gejalanya bisa sangat bervariasi.

Orang dengan multiple sclerosis biasanya memiliki:

  • Kelemahan dan masalah dengan koordinasi, keseimbangan, berbicara, dan berjalan
  • Kelumpuhan
  • Tremor
  • Mati rasa dan kesemutan di lengan, kaki, tangan, dan kaki

9. Alopecia areata

Memiliki alopecia areata berarti sistem kekebalan Anda menyerang folikel rambut Anda dan ini dapat mengganggu citra tubuh orang tersebut.

Gejalanya dapat meliputi kerontokan rambut yang tidak merata di kulit kepala, wajah, atau area lainnya.

10. Sindrom Sjogren

Sindrom Sjogren adalah jenis penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar air mata dan kelenjar ludah.

Baca juga: 15 Penyebab Mata Kering dan Cara Mengatasinya

Oleh karena itu, gejala penyakit autoimun ini dikaitkan dengan kekeringan yang berlebihan.

Gejalanya dapat meliputi:

  • Mata kering atau mata yang gatal
  • Kekeringan mulut, yang dapat menyebabkan luka
  • Kesulitan menelan
  • Hilangnya indera perasa
  • Gigi berlubang parah
  • Suara serak
  • Kelelahan
  • Pembengkakan atau nyeri sendi
  • Kelenjar bengkak
  • Mata mendung

11. Vitiligo

Orang dengan vitiligo memiliki sistem kekebalan yang menyerang sel-sel yang bertanggung jawab atas pigmentasi kulit dan sel-sel di dalam mulut dan hidung Anda.

Baca juga: Dokter Sebut Ubah Warna Kulit Jadi Putih Bisa Picu Kanker Kulit

Gejala vitiligo dapat meliputi:

Bercak putih di area yang terkena sinar matahari atau di ketiak, alat kelamin, dan dubur
Rambut beruban lebih awal
Kehilangan warna di dalam mulut

12. Lupus eritematosus sistemik

Lupus eritematosus sistemik atau lebih sering disebut sebagai lupus saja adalah penyakit yang dapat merusak organ utama seperti jantung, kulit, paru-paru, ginjal, persendian, dan area lainnya.

Gejala lupus dapat meliputi:

  • Demam
  • Penurunan berat badan
  • Rambut rontok
  • sariawan
  • Kelelahan
  • Ruam kupu-kupu di hidung dan pipi
  • Ruam di bagian tubuh lainnya
  • Sendi yang nyeri atau bengkak dan nyeri otot
  • Kepekaan terhadap matahari
  • Sakit dada
  • Sakit kepala, pusing, kejang, masalah ingatan, atau perubahan perilaku

Baca juga: 9 Gejala Awal Penyakit Lupus pada Anak

13. Sindrom antibodi antifosfolipid

Antiphospholipid antibody syndrome (aPL) adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan masalah pada lapisan dalam pembuluh darah. Penyakit ini menyebabkan pembekuan darah di arteri dan vena.

Gejala antiphospholipid antibody syndrome (aPL) lainnya termasuk:

Keguguran berkali-kali
Ruam merah seperti jaring di pergelangan tangan dan lutut

14. Sirosis bilier primer

Disfungsi sistem kekebalan pada penyakit ini perlahan-lahan menyebabkan kerusakan pada saluran empedu hati yang penting untuk pencernaan yang tepat.

Akibatnya, empedu dapat menumpuk, menyebabkan kerusakan pada hati dan akhirnya gagal.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau