KOMPAs.com - Penyakit autoimun adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel sehat dalam tubuh.
Melansir Medical News Today, sistem kekebalan biasanya melindungi dari kuman seperti bakteri dan virus. Ketika merasakan serangan asing ini, sistem daya tahan tubuh akan mengirimkan pasukan sel tempur untuk melawan mereka.
Biasanya, sistem kekebalan dapat membedakan antara sel asing dan sel tubuh sendiri.
Baca juga: 5 Gejala Penyakit Autoimun yang Umum Dirasakan Pengidapnya
Pada kasus penyakit autoimun, sistem kekebalan bisa salah menganggap bagian tubuh, seperti persendian atau kulit sebagai benda asing.
Kesalahan ini kemudian dapat medorong tubuh melepaskan protein yang disebut autoantibodi yang menyerang sel-sel sehat.
Para ahli tidak tahu persis apa yang menyebabkan penyakit autoimun. Tapi, beberapa orang dilaporkan lebih mungkin terkena penyakit ini daripada yang lain. Ini termasuk kelompok wanita.
Wanita diaporkan dua kali lebih mungkin mendapatkan penyakit autoimun daripada pria. Oleh sebab itu, para wanita disarankan untuk dapat lebih mewaspadai serangan penyakit ini.
Dilansir dari Very Well Healht, ada beberapa jenis penyakit autoimun yang lebih banyak memengaruhi wanita daripada pria.
Berikut ini adalah daftar penyakit autoimun yang lebih banyak menyerang wanita daripada pria berdasarkan laporan Autoimmune Registry, sebuah organisasi nirlaba yang menyediakan penelitian, statistik, dan data pasien tentang penyakit autoimun:
1. Psoriasis
Psoriasis menyebabkan sel-sel kulit baru yang biasanya tumbuh jauh di dalam kulit naik ke permukaan dan menumpuk menjadi apa yang tampak seperti bercak atau sisik merah.
Baca juga: 7 Penyakit dengan Gejala Demam Disertai Bintik Merah Selain Campak
Gejala psoriasis dapat meliputi:
Gatal dan nyeri pada kulit yang dapat membuat sulit untuk tidur, berjalan, dan merawat diri sendiri juga bisa terjadi pada kondisi psoriasis.
2. Penyakit celiac
Penyakit celiac ditandai dengan intoleransi gluten.
Mengonsumsi gluten bisa menyebabkan sistem kekebalan Anda menyerang lapisan usus kecil Anda.
Baca juga: 9 Gejala Penyakit Celiac yang Perlu Diwaspadai
Insiden penyakit celiac paling tinggi di antara wanita dan anak-anak.
Gejala penyakit celiac bisa meliputi:
3. Penyakit radang usus
Bentuk inflammatory bowel disease (IBD) atau penyakit radang usus yang paling umum terjadi adalah penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.
Tetapi secara umum, IBD dapat didefinisikan sebagai peradangan kronis pada sistem pencernaan.
Gejala IBD termasuk sakit perut dan diare, yang mungkin berdarah.
Baca juga: 9 Gejala Radang Usus Buntu dan Cara Mengobatinya
4. Penyakit Graves
Penyakit Graves terjadi pada mereka dengan tiroid yang terlalu aktif.
Gejala penyakit Graves dapat meliputi:
Baca juga: 6 Penyakit Tiroid dan Cara Mengatasinya
5. Penyakit Hashimoto
Penyakit Hashimoto atau dikenal juga sebagai tiroiditis Hashimoto ppaling sering muncul ketika tiroid tidak membuat cukup hormon tiroid, meskipun dalam beberapa kasus kadar hormon tiroid masih normal atau bahkan meningkat.
Gejala penyait Hashimoto dapat meliputi:
6. Rheumatoid arthritis
Rheumatoid arthritis (RA) atau penyakit rematik mengacu pada penyakit di mana sistem kekebalan menyerang lapisan sendi di seluruh tubuh.
Gejala rematik yang utama termasuk:
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat
Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan Anda menyerang dan menghambat sel-sel yang membuat insulin (hormon yang mengontrol gula darah).
Hasilnya adalah terlalu banyak gula dalam darah Anda, yang dapat menyebabkan penyakit jantung, kerusakan saraf, penyakit ginjal dan masalah lainnya.
Gejala diabetes tipe 1 bisa meliputi:
Baca juga: 7 Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2
8. Multiple sclerosis
Penyakit sklerosis ganda atau multiple sclerosis adalah penyakit yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang. Itu terjadi ketika sistem kekebalan menyerang lapisan pelindung di sekitar saraf.
Seperti banyak penyakit autoimun lainnya, gejalanya bisa sangat bervariasi.
Orang dengan multiple sclerosis biasanya memiliki:
9. Alopecia areata
Memiliki alopecia areata berarti sistem kekebalan Anda menyerang folikel rambut Anda dan ini dapat mengganggu citra tubuh orang tersebut.
Gejalanya dapat meliputi kerontokan rambut yang tidak merata di kulit kepala, wajah, atau area lainnya.
10. Sindrom Sjogren
Sindrom Sjogren adalah jenis penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar air mata dan kelenjar ludah.
Baca juga: 15 Penyebab Mata Kering dan Cara Mengatasinya
Oleh karena itu, gejala penyakit autoimun ini dikaitkan dengan kekeringan yang berlebihan.
Gejalanya dapat meliputi:
11. Vitiligo
Orang dengan vitiligo memiliki sistem kekebalan yang menyerang sel-sel yang bertanggung jawab atas pigmentasi kulit dan sel-sel di dalam mulut dan hidung Anda.
Baca juga: Dokter Sebut Ubah Warna Kulit Jadi Putih Bisa Picu Kanker Kulit
Gejala vitiligo dapat meliputi:
Bercak putih di area yang terkena sinar matahari atau di ketiak, alat kelamin, dan dubur
Rambut beruban lebih awal
Kehilangan warna di dalam mulut
12. Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik atau lebih sering disebut sebagai lupus saja adalah penyakit yang dapat merusak organ utama seperti jantung, kulit, paru-paru, ginjal, persendian, dan area lainnya.
Gejala lupus dapat meliputi:
Baca juga: 9 Gejala Awal Penyakit Lupus pada Anak
13. Sindrom antibodi antifosfolipid
Antiphospholipid antibody syndrome (aPL) adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan masalah pada lapisan dalam pembuluh darah. Penyakit ini menyebabkan pembekuan darah di arteri dan vena.
Gejala antiphospholipid antibody syndrome (aPL) lainnya termasuk:
Keguguran berkali-kali
Ruam merah seperti jaring di pergelangan tangan dan lutut
14. Sirosis bilier primer
Disfungsi sistem kekebalan pada penyakit ini perlahan-lahan menyebabkan kerusakan pada saluran empedu hati yang penting untuk pencernaan yang tepat.
Akibatnya, empedu dapat menumpuk, menyebabkan kerusakan pada hati dan akhirnya gagal.
Gejala sirosis bilier primer dapat meliputi:
15. Hepatitis autoimun
Pada penyakit ini, sistem kekebalan Anda tidak hanya akan menyerang tetapi secara aktif menghancurkan sel-sel hati, menyebabkan pengerasan, jaringan parut, dan bahkan gagal hati.
Baca juga: 11 Gejala Hepatitis yang Tak Boleh Disepelekan
Gejala hepatitis autoimun dapat meliputi:
16. Anemia hemolitik
Anemia hemolitik adalah jenis penyakit autoimun yang ditandai dengan sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel darah merah yang diperlukan untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Alhasil, tubuh tidak dapat mengisi kembali sel darah merah dengan cukup cepat untuk mencegah jantung bekerja lebih keras untuk mengedarkan darah yang kaya oksigen.
Gejala anemia hemolitik dapat meliputi:
Baca juga: 3 Penyebab Anemia Defisiensi Vitamin yang Perlu Diwaspadai
17. Skleroderma
Penyakit ini menyebabkan pertumbuhan abnormal jaringan ikat di kulit dan pembuluh darah yang menyebabkan perubahan nyata pada penampilan kulit.
Gejala skleroderma dapat meliputi:
18. Miastenia gravis
Miastenia gravis adalah jenis penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang saraf dan otot di seluruh tubuh.
Gejala miastenia gravis dapat meliputi:
Baca juga: 14 Penyebab Badan Pegal-pegal Saat Bangun Tidur
19. Miopati peradangan
Miopati peradangan mengacu pada sekelompok penyakit yang melibatkan peradangan dan kelemahan otot.
Pada wanita, dua jenis miopati yang paling umum adalah polimiositis dan dermatomiositis.
Gejalanya dapat meliputi:
20. Sindrom Guillain-Barre
Pada sindrom Guillain-Barre, sistem kekebalan Anda menyerang saraf yang menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang ke seluruh tubuh Anda.
Kondisi ini bisa sangat mengganggu kemampuan otot Anda untuk merespons sinyal otak.
Gejala sindrom Guillain-Barre biasanya termasuk kelemahan atau perasaan kesemutan di kaki yang mungkin menyebar ke tubuh bagian atas dan kelumpuhan pada kasus yang parah.
Baca juga: 14 Penyebab Tremor dan Cara Mengatasinya
21. Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP)
ITP disebabkan oleh sistem kekebalan yang menyerang dan menghancurkan trombosit darah yang diperlukan untuk pembekuan darah.
Gejala idiopathic thrombocytopenic purpura meliputi:
Jika Anda seorang wanita dan melihat gejala baru yang dapat mengindikasikan penyakit autoimun, sebaiknya segera saja hubungi dokter.
Jika Anda telah didiagnosis dengan penyakit autoimun, jadwalkan tindak lanjut dan check-in secara teratur.
Memiliki komunikasi yang berkelanjutan tentang pengalaman Anda dapat terbukti sangat berharga ketika membuat dan memperbarui rencana perawatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.