Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haid Pertama pada Remaja Putri, Ini 3 Hal yang Harus Dilakukan

Kompas.com - 05/09/2021, 10:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Perubahan fisik pada masa pubertas perempuan ditandai dengan haid pertama.

Dilansir dari laman resmi American College of Obstetricians and Gynecologists, ketika memasuki masa pubertas, otak akan memberikan sinyal ke tubuh untuk menghasilkan beberapa jenis hormon reproduksi.

Perubahan hormon ini membuat lapisan rahim menebal dengan darah dan gumpalan darah.

Baca juga: Haid Pertama pada Remaja, Apa Saja yang Normal dan Tidak?

Selain itu, ovarium juga akan melepaskan sel telur. Telur bergerak ke bawah menuju rahim melintasi saluran tuba falopi.

Jika sel telur tidak dibuahi sperma pria, perempuan tidak hamil. Namun, lapisan rahim akan meluruh dan keluar dari tubuh lewat vagina.

Pelepasan lapisan rahim berupa darah dan gumpalan darah inilah yang dikenal dengan haid pertama atau menstruasi pertama.

Haid pertama pada remaja putri biasanya mulai di usia 12 tahun sampai 13 tahun.

Beberapa perempuan mengalami haid pertama lebih awal atau lebih lambat dari patokan usia tersebut.

Melansir WebMD, berikut penjelasan lebih lanjut apa saja yang harus dilakukan saat haid pertama.

Baca juga: Keluar Gumpalan Darah saat Haid, Normal atau Tidak?

1. Jangan sungkan untuk bicara dengan orang terdekat

Ketika baru mendapati haid pertama, banyak remaja putri khawatir, bingung, atau merasa tidak nyaman. Hal itu wajar.

Untuk menghadapi kekhawatiran ini, jangan sungkan untuk bertama dengan ibu, saudara perempuan, atau teman terdekat yang terpercaya.

Perlu diketahui, haid pertama pada remaja putri biasanya hanya berlangsung selama beberapa hari.

Di hari-hai pertama haid, biasanya menstruasi hanya berupa bercak kecokelatan. Setelah itu, baru keluar darah kemerahan.

Berapa lama haid pertama pada remaja putri bisa bervariasi. Namun, umumnya menstruasi pertama berlangsung antara dua sampai tujuh hari.

Baca juga: 10 Penyebab Telat Haid, Tak Selalu Hamil

2. Siapkan perbekalan untuk haid

Di benak sejumlah remaja putri barangkali ada kekhawatiran jika haid pertama tidak terjadi di rumah, misalkan sedang di sekolah atau jauh dari rumah.

Agar setiap saat siap dengan haid pertama, pastikan remaja putri yang sudah memasuki masa pubertas menyiapkan perbekalan berupa pembalut dengan ukuran yang pas dan pakaian dalam bersih.

Simpan perbekalan untuk haid ini di tas yang biasanya digunakan untuk beraktivitas di luar rumah.

Perbekalan untuk haid ini juga bisa digunakan sebagai cadangan jika sewaktu-waktu haid banyak dan darah haid tembus.

Perlu diketahui, remaja putri yang baru mengalami haid pertama perlu mengganti pembalut setiap empat sampai delapan jam sekali.

Jika darah haid yang keluar sangat banyak, ganti pembalut setiap satu sampai dua jam sekali untuk menjaga kebersihan dan mencegah tembus.

Baca juga: 10 Tanda-tanda PMS (Pre-menstrual Syndrome) Jelang Haid

3. Antisipasi nyeri haid

Haid hari pertama biasanya diikuti nyeri haid dan beragam rasa tidak enak badan seperti sakit kepala, mual, atau diare.

Untuk mengatasi nyeri haid dan beragam rasa tidak nyaman ini, coba gunakan bantal pemanas atau koyo hangat ke bagian perut atau punggung bawah.

Untuk sakit kepala atau migrain, coba kompres bagian yang tidak nyaman dengan es batu yang dibungkus handuk kecil.

Apabila beberapa cara alami untuk meredakan nyeri haid di atas tidak mempan sampai mengganggu aktivitas, coba bilang kepada orangtua untuk berkonsultasi ke dokter.

Haid pertama adalah proses alami tubuh yang sebenarnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Remaja putri bakal kembali mengalami menstruasi selang 21 sampai 45 hari, umumnya 28 hari, setelah haid pertama. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau