Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2021, 19:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Punggung panas umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Beberapa orang hanya merasakan panas di punggung tanpa gejala lain.

Namun, jika punggung panas dirasakan secara berkesinambungan, terlebih terjadi bersamaan dengan gejala lain dapat mengarah pada masalah medis yang lebih serius.

Dalam banyak kasus, punggung panas dapat berkaitan dengan masalah pada kulit atau saraf di punggung serta tulang belakang. Sebagian besar masalah ini dapat diobati.

Baca juga: Sakit Punggung Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa?

Penyebab

Sensasi panas pada punggung dapat disebabkan oleh peristiwa atau kondisi berikut pada punggung:

  • Luka bakar, termasuk luka bakar termal, kimia, listrik, atau radiasi dan terbakar sinar matahari
  • Penyakit cakram degeneratif (disebabkan oleh keausan dan efek penuaan pada tulang belakang)
  • Otot keseleo
  • Otot tegang
  • Kompresi saraf
  • Cedera atau tumor sumsum tulang belakang

Sensasi terbakar pada punggung juga dapat disebabkan oleh kondisi atau penyakit yang bersifat sistemik, antara lain:

  • Neuropati alkoholik (kerusakan saraf yang terkait dengan konsumsi alkohol yang berlebihan)
  • Neuropati diabetik (kerusakan saraf akibat kadar gula darah tinggi yang terkait dengan diabetes)
  • Ensefalitis (radang dan pembengkakan otak karena infeksi virus atau penyebab lain)
  • Multiple sclerosis (penyakit yang mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang yang menyebabkan lemas, limbung, dan masalah lainnya)
  • Rheumatoid arthritis (penyakit autoimun kronis yang ditandai dengan peradangan sendi)
  • Herpes zoster 
  • Lupus eritematosus sistemik (kelainan di mana tubuh menyerang sel dan jaringan sehatnya sendiri)
  • Mielitis transversa (gangguan neurologis yang menyebabkan peradangan pada sumsum tulang belakang)
  • Kekurangan vitamin

Baca juga: Sakit Punggung Bisa Jadi Ciri-ciri TBC Tulang

Gejala

Rasa panas pada punggung bisa menandakan masalah pada kulit.

Gejala lain yang bisa berkaitan adalah:

  • Kulit yang teriritasi, merah, atau berubah warna
  • Bengkak, kulit mengelupas
  • Rasa sakit yang hebat di dalam atau di bawah kulit
  • Demam
  • Nyeri otot

Beberapa orang menggambarkan sakit punggung yang terasa seperti terbakar, membakar, atau menusuk kulit.

Rasa sakit ini mungkin satu-satunya gejala, tetapi gejala lain juga terkadang muncul, seperti:

  • Mati rasa atau kesemutan di punggung
  • Sensasi panas atau listrik yang menyebar ke tempat lain, seperti ke lengan atau ke bawah kaki
  • Nyeri di perut, dada, atau tenggorokan

Diagnosis

Dalam beberapa kasus, sensasi terbakar di punggung bisa menjadi gejala dari kondisi serius  yang harus segera diberikan pertolongan medis. Kondisi tersebut antara lain:

  • Patah tulang
  • Abses epidural (infeksi di sekitar sumsum tulang belakang)
  • Luka bakar parah
  • Kompresi sumsum tulang belakang karena tumor atau faktor lain

Baca juga: Cegah Sakit Punggung dengan 6 Cara Mudah Ini

Temui dokter juga apabila punggung panas disertai dengan demam atau gejala neurologis seperti:

  • Mati rasa di tangan dan kaki
  • Rasa lemas pada kaki
  • Limbung
  • Inkontinensia urine atau usus.

Perawatan

Karena rasa sakit yang membakar bisa menandakan masalah saraf, penting untuk memeriksakan diri ke dokter.

Tetapi sementara itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meredakan ketidaknyamanan, yakni:

  • Minum obat antiperadangan, seperti ibuprofen (Advil, Motrin)
  • Gunakan kompres es di punggung selama beberapa hari setelah rasa sakit mulai menunjukkan peradangan
  • Jangan terlalu sering berada di tempat tidur.

Komplikasi

Risiko komplikasi dari punggung panas yang dapat terjadi ialah:

  • Disabilitas
  • Kerusakan saraf permanen (karena saraf terjepit), termasuk kelumpuhan
  • Penyebaran kanker
  • Penyebaran infeksi
  • Koma

Baca juga: 10 Penyebab Sakit Punggung Atas dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau