Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Gejala Henti Jantung yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 05/09/2021, 11:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Namun, aritmia penyebab henti jantung biasanya berkembang pada seseorang dengan masalah jantung yang sudah ada sebelumnya.

Melansir Mayo Clinic, berikut adalah beberapa gangguan jantung yang bisa menjadi faktor risiko henti jantung:

1. Penyakit arteri koroner

Sebagian besar kasus henti jantung mendadak terjadi pada orang yang memiliki penyakit arteri koroner, di mana arteri menjadi tersumbat oleh kolesterol dan endapan lainnya, sehingga mengurangi aliran darah ke jantung.

2. Serangan jantung

Jika serangan jantung terjadi, seringkali sebagai akibat dari penyakit arteri koroner yang parah, hal itu dapat memicu fibrilasi ventrikel dan serangan jantung mendadak.

Selain itu, serangan jantung dapat meninggalkan jaringan parut di jantung seseorang.

Arus pendek listrik di sekitar jaringan parut dapat menyebabkan kelainan pada irama jantung.

3. Pembesaran jantung (kardiomiopati)

Kardiomiopati terjadi terutama ketika dinding otot jantung meregang dan membesar atau menebal.

Kemudian otot jantung Anda tidak normal, suatu kondisi yang sering menyebabkan aritmia.

Baca juga: 12 Penyebab Jantung Bengkak yang Perlu Diwaspadai

4. Penyakit jantung katup

Kebocoran atau penyempitan katup jantung dapat menyebabkan peregangan atau penebalan otot jantung.

Ketika bilik menjadi membesar atau melemah karena tekanan yang disebabkan oleh katup yang kencang atau bocor, ada peningkatan risiko terkena aritmia.

5. Cacat jantung hadir saat lahir (penyakit jantung bawaan)

Bila henti jantung mendadak terjadi pada anak-anak atau remaja, bisa jadi karena penyakit jantung bawaan.

Orang dewasa yang telah menjalani operasi korektif untuk cacat jantung bawaan masih memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung mendadak.

6. Masalah elektrik di jantung

Pada beberapa orang, masalahnya ada pada sistem kelistrikan jantung itu sendiri, bukan masalah pada otot atau katup jantung. Kondisi ini disebut kelainan irama jantung primer dan termasuk kondisi seperti sindrom Brugada dan long QT syndrome.

Jika Anda telah didiagnosis memiliki gangguan jantung, selalu bekerjasamalah dengan dokter untuk mencegah keparahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau