Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2021, 14:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com -  Infeksi luka terjadi ketika kuman tumbuh di dalam kulit luka yang rusak.

Gejalanya bisa berupa peningkatan rasa sakit, bengkak, dan kemerahan.

Infeksi yang lebih parah dapat menyebabkan mual, kedinginan, atau demam.

Seseorang mungkin dapat mengobati infeksi luka ringan di rumah.

Namun, orang dengan infeksi luka yang lebih parah atau persisten harus mendapat menanganan medis.

Baca juga: Cara Mengatasi Gatal Akibat Gigitan Nyamuk

Pada dasarnya, orang biasanya dapat dengan aman mengobati luka kecil, seperti luka kecil dan goresan, di rumah.

Dengan perawatan yang tepat, sebagian besar luka kecil akan berangsur-angsur membaik hingga sembuh total.

Namun, jika luka terinfeksi, itu bisa menjadi lebih buruk.

Menurut Medical News Today, berikut ini tanda-tanda luka mengalami infeksi.

  • kulit hangat di sekitar luka
  • keluarnya cairan kuning atau hijau dari luka
  • luka mengeluarkan bau yang tidak sedap
  • garis-garis merah pada kulit di sekitar luka
  • demam dan menggigil
  • sakit dan nyeri
  • mual
  • muntah

Cara mencegah infeksi pada luka

Membersihkan dan melindungi luka dapat mengurangi risiko infeksi.

Setelah mengalami luka atau goresan kecil, berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  • Segera cuci luka dengan mengalirkan air bersih di atasnya selama beberapa menit. Kemudian, bersihkan kulit di sekitar luka. Jika tidak mungkin menggunakan air bersih, obati luka dengan tisu alkohol.
  • Biarkan kulit mengering dengan sendirinya.
  • Oleskan salep antiseptik pada luka.
  • Lindungi cedera dengan kain kasa atau pembalut lain yang sesuai.
  • Orang dengan luka yang lebih besar atau pendarahan yang berlebihan akan memerlukan perawatan medis. Oleh karena itu, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Orang yang terluka karena gigitan binatang atau luka dari benda kotor atau berkarat mungkin berisiko terkena tetanus.

Seorang profesional kesehatan dapat membersihkan luka dan memberi orang itu suntikan untuk melindungi dari infeksi tetanus jika perlu.

Tetanus adalah kondisi berpotensi fatal yang terjadi ketika bakteri tertentu masuk ke dalam tubuh dan melepaskan racun yang mempengaruhi saraf.

Gejala tetanus dapat mencakup kejang otot yang menyakitkan, rahang terkunci, dan demam.

Baca juga: Cara Mencegah Infeksi karena Gigitan Anjing

Kemungkinan komplikasi jika tidak diobati

Merangkum dari Healthline, jika luka yang terinfeksi tidak segera diobati, infeksi akan mulai menyebar ke jaringan yang lebih dalam di bawah kulit.

Kondisi ini disebut selulitis.

Infeksi dapat menyebar melalui darah ke bagian lain dari tubuh.

Setelah infeksi menyebar, Anda akan mulai merasa tidak sehat secara umum dan mengalami demam.

Selulitis dapat berkembang menjadi infeksi parah yang disebut sepsis.

Mungkin juga luka yang terinfeksi tidak akan pernah sembuh dengan baik.

Ini dapat menyebabkan infeksi kulit seperti impetigo dan juga dapat menjadi abses.

Dalam kasus yang sangat jarang, luka infeksi yang tidak diobati dapat berkembang menjadi fasciitis nekrotikans atau yang dikenal sebagai "penyakit pemakan daging."

Kondisi ini merusak kulit dan sangat menyakitkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau