Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mencegah Anemia Defisiensi Besi Sebelum, Saat, dan Setelah Hamil

Kompas.com - 14/09/2021, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Selama pemeriksaan trimester ketiga, jika anemia malah memburuk atau tidak membaik, maka menueut Dr. Cantor, banyak dokter mungkin akan mempertimbangkan pemberian zat besi secara intravena (IV).

Penting untuk diingat bahwa meskipun bentuk anemia yang paling umum terjadi pada masa kehamilan adalah kekurangan zat besi, Dr. Cantor menyebut, tetap saja bias ada penyebab lainnya.

Berbagai kemungkinan penyebab ini harus dipertimbangkan dalam kasus yang tidak responsif terhadap suplementasi oral dan sebelum memulai pemberian zat besi intravena untuk memastikan Anda mendapatkan pengobatan yang benar.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi

Cara mecncegah anemia defisiensi besi pascapersalinan

Setelah melahirkan dan selama beberapa minggu dan bulan pertama periode postpartum, banyak wanita mungkin akan melihat perbaikan gejala yang berhubungan dengan anemia defisiensi besi.

Dr. Cantor menyampaikan anemia defisiensi besi sering berkurang setelah melahirkan karena perdarahan menstruasi ditekan dengan menyusui.

Beberapa wanita memang masih mungkin mengalami anemia defisiensi besi setelah melahirkan. Ini biasanya disebabkan oleh asupan zat besi yang tidak memadai selama kehamilan dan kehilangan darah selama persalinan.

Anemia postpartum dapat meningkatkan gejala yang berkaitan dengan kecemasan, stres, dan depresi. Itu juga dapat mengurangi keterikatan ibu-bayi.

Untuk memastikan kondisi anemia, setiap wanita yang baru melahirkan maka perlu di-screening, terutama jika mengalami kehilangan darah yang berlebihan saat melahirkan atau mengalami anemia selama kehamilan.

Anemia berat setelah melahirkan terkadang memerlukan zat besi intravena atau transfusi darah.

Dr. Cantor menyebut, penting bagi setiap wanita yang baru melahirkan untuk dapat mengonsumsi zat besi guna memaksimalkan energi baru, mendukung menyusui, termasuk mengurangi risiko depresi pascapersalinan.

Baca juga: 15 Makanan Pelancar ASI yang Baik Dikonsumsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau