Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mencegah Anemia Defisiensi Besi Sebelum, Saat, dan Setelah Hamil

Kompas.com - 14/09/2021, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Tubuh Anda membutuhkan zat besi bukan hanya untuk membuat darah ekstra yang diperlukan dalam membantu menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan plasenta untuk tumbuh, tetapi juga untuk membantu mencegah kondisi kesehatan yang dapat berdampak negatif pada diri Anda sendiri dan anak Anda.

Rekomendasi American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyatakan bahwa wanita hamil membutuhkan dua kali lipat jumlah zat besi yang dibutuhkan wanita tidak hamil untuk memasok oksigen ke janin.

Baca juga: 11 Tanda Awal Kehamilan yang Sering Tak Disadari, Termasuk Jerawat?

Menurut Dr. Cantor, zat besi sangat penting selama kehamilan karena alasan berikut:

  • Memperbaiki anemia sebelum melahirkan bayi sangat penting untuk mengompensasi kehilangan darah yang diharapkan selama persalinan normal
  • Anemia sebelum melahirkan merupakan faktor risiko untuk membutuhkan transfusi darah
  • Selain itu, ada hubungan antara anemia dan berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, preeklamsia, dan kematian ibu dan perinatal secara keseluruhan. Baik kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah dapat meningkatkan risiko bayi mengalami masalah perkembangan saat lahir dan selama masa kanak-kanak
  • Menyusui mungkin lebih sulit dengan anemia, dan ada juga hubungan dengan depresi pascamelahirkan

Cara mencegah anemia defisiensi besi sebelum kehamilan

Jika anemia didiagnosis sebelum kehamilan, Dr. Cantor mengatakan, penting untuk mengetahui jenis anemia.

Dalam hal ini, dokter dapat melakukan beberapa tes untuk mencari penyebab seperti kekurangan vitamin B12 atau folat, ataupun adanya mutasi sel darah merah seperti sel sabit atau talasemia.

Baca juga: 3 Penyebab Anemia Defisiensi Vitamin yang Perlu Diwaspadai

Perdarahan menstruasi yang banyak dapat menyebabkan anemia defisiensi besi pada wanita usia subur yang tidak hamil.

Pengobatan anemia sebelum kehamilan sama seperti pada kehamilan, yaitu dengan diet dan suplemen zat besi oral.

Wanita dengan perdarahan menstruasi berat harus mendiskusikan pilihan pengobatan dengan dokter.

Cara mencegah anemia defisiensi besi selama kehamilan

Kebanyakan dokter akan melakukan screening anemia pada awal kehamilan dan kemudian lagi pada trimester kedua dan ketiga.

Sementara banyak dokter mungkin menganjurkan para pasien untuk makan makanan yang kaya sumber zat besi nabati seperti sayuran berdaun hijau, kerang, kacang-kacangan, biji-bijian, dan quinoa, zat besi dalam makanan ini ternyata tidak bisa diserap sebaik zat besi dari sumber hewani seperti daging, unggas, dan ikan.

Untuk membantu meningkatkan penyerapan, ACOG merekomendasikan makan makanan kaya zat besi dengan makanan tinggi vitamin c seperti buah jeruk.

Karena itu, Dr. Cantor mengatakan penting untuk memulai dengan vitamin prenatal yang dikonsumsi setiap hari.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Zat Besi Tinggi

Sebagian besar vitamin prenatal mengandung 27 miligram zat besi yang merupakan jumlah yang disarankan selama kehamilan.

Jika anemia defisiensi besi hadir selama screening trimester kedua, dokter Anda kemungkinan akan memberi Anda suplemen zat besi.

Jika ini terjadi, Dr. Cantor menyebut, zat besi oral lebih baik diserap setiap hari, diminum saat perut kosong dengan jus asam seperti jeruk atau jeruk bali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com