Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/09/2021, 11:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Dokter biasanya juga akan melakukan pemeriksaan penunjang, bisa dengan rontgen atau magnetic resonance imaging (MRI).

“Kalau kami curiga ada cedera ligamen, ya sebaiknya di MRI juga. Karena dengan di MRI, kami bisa mengetahui bener enggak terjadi cedera putusnya ACL atau putusnya ligamen yang lain,” jelas dia.

Selain melakukan diagnosis, dokter juga bisa membantu pasien dalam menentukan langkah penanganan cedera terbaik.

Jadi, dia menyarankan, sebaiknya urutannya jangan dibalik, pergi ke pengobatan alternatif dulu baru kemudian ke layanan medis ketika cederanya tidak kunjung sembuh. Hal ini, menurut Ariyanto, bisa jadi mempersulit proses pengobatan secara medis karena kondisinya sudah parah.

“Jika sudah ada gambaran terkait kondisi yang terjadi pascacedera dari pemeriksaan medis, pasien tetap memilih yang alternatif, nah itu monggo. Paling eggak mereka tahu dulu risiko-risikonya,” ujar dia.

Baca juga: Cara Hitung Denyut Nadi Saat Olahraga untuk Cegah Serangan Jantung

Penanganan cedera secara medis

Ariyanto menyampaikan secara umum penanganan cedera dibagi menjadi dua macam, yakni non-operasi dan operasi.

Dia mencontohkan cedera ACL pada lutut. Menurut Ariyanto, pilihan penanganan non-operasi untuk kasus ini terutama berlaku untuk orang-orang usia sudah tua atau mereka yang memiliki aktivitas tidak terlalu banyak.

“Tindakan non-operasi bisa pakai decker, dikasi obat, fisioterapi penguatan otot-otot lutut,” jelas dia.

Sementara, menurut Ariyanto, bagi orang-orang usia muda, apalagi yang memiliki aktivitas tinggi, termasuk atlet, pilihan penanganan cenderanya lebih cocok dengan tindakan operasi. Ini karena operasi dinilai lebih memungkinkan bagi pasien untuk bisa kembali melakukan aktivitas seperti sedia kala.

“Misalnya, ada pemain basket jatuh, cedera ACL putus. Usianya masih 20-an tahun. Kami akan jelaskan, bahwa terapinya ada dua cara. Tapi karena masih muda dan aktivitas masih tinggi apalagi olahragawan, kami sarankan operasi. Dengan harapan, supaya nanti aktivitasnya bisa membaik lagi. Kalau dia hanya non-operasi, kemungkinan lebih kecil untuk menjadi seperti sedia kala,” jelas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com