Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Macam-macam Cedera Olahraga yang Paling Sering Terjadi

Kompas.com - 14/09/2021, 16:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber WebMD,NHS

KOMPAS.com- Cedera olahraga adalah kerusakan tubuh yang disebabkan kecelakaan atau masalah gerakan saat olahraga.

Salah satu risiko kesehatan ini bisa memengaruhi semua bagian tubuh, termasuk otot, tulang, sendi, tendon, dan ligamen.

Melansir NHS, penyebab cedera olahraga tak hanya karena kecelakaan yang tidak dapat dihindari.

Orang atau atlet juga bisa cedera karena kurang pemanasan serta peregangan otot dan ligamen terlalu berlebihan.

Baca juga: Cedera Punggung yang Sering Terjadi saat Olahraga dan Cara Mencegahnya

Berikut macam-macam cedera olahraga yang paling sering terjadi dan perlu diwaspadai:

1. Keseleo dan otot tegang

Dilansir dari WebMD, pergelangan kaki terkilir, peradangan tendon, otot paha dan selangkangan tegang, sampai keseleo adalah salah satu cedera olahraga yang cukup umum.

Cedera olahraga ini bisa terjadi saat melakoni aktivitas seperti lari, melompat, atau latihan peregangan.

Kabar baiknya, masalah kesehatan umum dalam olahraga ini dapat dicegah. Caranya dengan rutin memperkuat dan melatih fleksibilitas otot.

2. Cedera engkel

Cedera engkel biasanya menyerang jaringan penghubung tendon dan otot pergelangan kaki atau engkel.

Peradangan tendon engkel atau tendinitis paling kerap dialami pelari, atau atlet lari, dan lompat. Kelompok ini olahraganya kerap mengandalkan pergelangan kaki.

Cedera engkel karena oeradangan tendon perlu diobati. Apabila penanganan medisnya tidak tepat, orang yang mengalami cedera olahraga ini bisa sulit berjalan normal.

Untuk mencegah cedera engkel, orang yang rutin latihan lari dan lompat disarankan sering melatih tendon pergelangan kaki, betis, sampai pinggul.

Baca juga: Cedera Kepala: Jenis, Penyebab, Gejala hingga Cara Mengatasinya

3. Nyeri tulang kering

Orang yang baru menambah intensitas latihan, atau menjajal olahraga yang bertumpu pada kaki, biasanya mengalami peradangan tulang kering.

Cedera olahraga ringan yang menyebabkan rasa sakit di bagian dalam tulang kering umumnya bisa dicegah.

Caranya dengan rutin melatih otot betis dan beberapa latihan latih yang targetnya di bagian kaki.

4. Cedera siku

Pemain tenis, pegolf, pebulutangkis, serta orang yang olahraganya banyak mengayunkan lengan rentan mengalami cedera siku atau epikondilitis.

Cedera siku ini dapat menyebabkan rasa nyeri hebat di bagian dalam dan luar siku.

Untuk mencegah cedera olahraga ini, orang yang menjalankan olahraga menggunakan siku intens perlu latihan untuk memperkuat otot sekitarnya.

Baca juga: Cara Melakukan Plank yang Benar agar Tak Gampang Cedera

5. Cedera bahu

Cedera sendi dan otot dan bahu atau rotator cuff tendinitis kerap dialami atlet yang melakukan gerakan bahu berulang, misalkan atlet bisbol atau tenis.

Apabila otot sekitar punggung atas dan inti tubuh tidak cukup kuat, orang yang melakukan gerakan bahu intens bisa mengalami cedere olahraga ini.

Cedera ini bisa dicegah dengan latihan punggung atas dan inti tubuh. Serta, jangan lewatkan peregangan otot dada setelah pertandingan atau latihan intens.

6. Fraktur atau patah tulang

Macam-macam cedera olahraga yang sulit dicegah atau dihindari para atlet adalah patah tulang atau fraktur.

Kendati tidak bisa dicegah, namun Anda bisa meminimalkan efek kecelakaan karena olahraga ini.

Caranya dengan menjaga tulang agar lebih kuat lewat mengonsumsi asupan bergizi lengkap, mencukupi kebutuhan vitamin D dan kalsium, serta rajin olahraga angkat beban.

7. Gegar otak

Gegar otak dapat terjadi ketika seseorang mengalami cedera otak parah. Biasanya, kondisi ini muncul setelah bagian kepala terbentur atau terkena pukulan di kepala.

Selain itu, Anda juga bisa mengalami gegar otak ketika tubuh terpukul atau terpelanting, lalu bagian kepala terguncang cukup kencang. Biasanya, kondisi ini dialami atlet sepakbola, hoki, atau tinju.

Seperti patah tulang, gegar otak terkadang tak terhindarkan. Namun, Anda bisa meminimalkan efeknya dengan rutin latihan memperkuat otot leher dan punggung atas.

Dengan latihan menyasar kedua bagian tubuh tersebut, refleks otot jadi lebih bagus dan terlatih dalam mengontrol pergerakan kepala.

Sehingga, bagian tubuh vital ini tidak gampang terempas dan cedera ketika terjadi kecelakaan dalam olahraga.

Baca juga: 4 Olahraga di Rumah untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh saat Pandemi Covid-19

8. Cedera lutut

Cedera lutut adalah salah satu cedera olahraga yang paling umum dan cukup menyiksa.

Cedera lutut bisa berupa keseleo, sendi tegang, meradang, sampai ligamen lutut robek secara tiba-tiba.

Dengan penanganan medis tepat, atlet profesional bisa pulih total dan tak perlu buru-buru mengakhiri kariernya ketika mengalami cedera lutut.

Untuk mengantisipasi efek buruk cedera lutut, setiap atlet profesional disarankan untuk latihan penguatan otot paha belakang, paha depan, sampai hamstring.

9. Cedera sendi pinggul

Cedera sendi pinggul rentan dialami orang yang latihan yoga atau balet secara intensif.

Pasalnya, kedua olahraga ini kerap melakukan gerakan rotasi pinggul, jongkok, serta latihan peregangan yang bertumpu pada bagian tubuh sekitar pinggul.

Untuk mencegah cedera sendi pinggul, pastikan Anda menakar kemampuan diri dan mengetahui batas aman ketika melakukan suatu gerakan.

10. Cedera punggung

Macam-macam cedera olahraga yang paling sering terjadi lainnya yakni cedera punggung.

Atlet yang kerap mengalami cedera olahraga ini yakni atlet lari, golf, dan tenis.

Namun, cedera ini bisa diantisipasi. Caranya dengan rutin latihan yang menyasar otot sekeliling tulang belakang di punggung.

Baca juga: Hati-hati, Ini 6 Tanda Serangan Jantung Saat Olahraga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau