KOMPAS.com - Susu kental manis (SKM) merupakan salah satu dari jenis produk susu yang familier di masyarakat.
Memiliki tekstur yang kental dan bercita rasa manis, membuat kental manis disukai banyak orang, terutama anak-anak.
Susu kental manis kerap digunakan sebagai penambah cita rasa dari makanan ataupun minuman.
Baca juga: 5 Penyakit Akibat Konsumsi Gula Berlebihan, Tak Hanya Diabetes
Tidak sedikit orang tua bahkan mungkin memberikan SKM dengan cara diencerkan kepada anak-anak karena dianggap seperti susu formula.
Rasa manis dalam SKM pada akhirnya memberikan dorongan juga kepada anak-anak dan balita untuk selalu ingin merasakannya lagi dan lagi.
Padahal di balik rasa manisnya tersebut, susu kental manis bisa menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari jika dikonsumsi secara berlebihan.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat, Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum, kandungan gula di dalam susu kental manis tergolong cukup tinggi, yakni mencapai 40-50 persen.
Dalam takaran satu sendok makan, susu kental manis kurang lebih bisa mengandung gizi berikut:
Baca juga: 11 Alasan Konsumsi Gula Berlebihan Buruk untuk Kesehatan
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sendiri tidak menganjurkan SKM untuk disajikan sebagai hidangan tunggal berupa minuman susu.
BPOM juga telah menyatakan susu kental manis tidak dapat digunakan untuk menggantikan air susu ibu (ASI) dan tidak cocok untuk dikonsumsi oleh bayi sampai usia 12 bulan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.