Seperti diketahui, anak-anak membutuhkan asupan protein untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan.
Baca juga: 11 Alasan Konsumsi Gula Berlebihan Buruk untuk Kesehatan
“Bisa dicek di tabel gizi yang ada di kemasan susu kental manis. Berapa kandungan proteinnya? Coba dibandingkan dengan produk susu sebenarnya. Biasanya jauh lebih sedikit,” tutur dia.
Senada, Dokter Spesialis Gizi Klinik lainnya, dr. Dian Permatasari, M.Gizi., Sp.GK, menilai susu kental manis sebaiknya tidak dikonsumsi dengan cara diseduh baik oleh orang dewasa, terlebih oleh anak-anak.
Menurut dia, kandungan gizi antara susu kental manis yang diseduh dan tak diseduh sebenarnya sama saja. Namun yang berbeda adalah jumlah asupannya.
Dia memandang, ketika kental manis diseduh, maka cenderung menggunakan bahan dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan ketika hanya dijadikan sebagai topping pada makanan lain.
“Semakin banyak kental manis yang dipakai (untuk diseduh) maka kandungan gula yang diasup akan semakin tinggi juga. Ini yang bahaya, apalagi kalau aktivitas fisiknya juga kurang," jelas dokter yang sehari-hari praktik di RSU Kota Tanggerang Selatan, RS Hermina Ciputat, dan Klinik Lianaka Cilandak itu.
Dian menilai SKM bukan susu yang untuk dikonsumsi sebagaimana susu sebenarnya. Ini karena komposisi yang paling tinggi dalam SKM adalah gula, sedangkan proteinnya sangat minim.
Baca juga: 5 Penyakit Akibat Konsumsi Gula Berlebihan, Tak Hanya Diabetes
“Kandungan zat gizi lainnya, seperti vitamin dan mineral di dalam SKM juga cenderung lebih rendah dibanding dalam susu formula misalnya,” kata dia.
Oleh sebab itu, Dian pun menilai susu kental manis memang bukan susu yang selayaknya dikonsumsi seperti susu pada umumnya.
Dia menegaskan, susu kental manis tidak dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai hidangan tunggal berupa minuman susu.
"SKM hanya boleh dikonsumsi sebagai topping atau tambahan gula karena memang pada dasarnya kandungan tertingginya gula,” ujar dia.
Pun ketika dimanfaatkan sebagai jadi topping, Dian menyarankan SKM tidak dikonsumsi secara berlebihan.
"Namana topping, konsumsinya ya seharusnya tidak berlebihan ya. Karena yang dikhawatirkan dari susu kental manis adalah kandungan gulanya yang sangat tinggi," jelas dia.
Dian mengingatkan risiko kesehatan yang bisa dialami seseorang akibat dari konsumsi susu kental manis atau gula berlebihan, di antaranya yakni kerusakan gigi, obesitas, hingga diabetes.
Baca juga: 8 Gejala Diabetes Tipe 2 pada Anak yang Perlu Diwaspadai
"Orang-orang kalau terbiasa makan makanan mansi, ya nanti risikonya gigi jadi berlubang, mengalami obesitas, diabetes, dan lain-lain," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.