KOMPAS.com – Penyebab sendi kaku bisa berbeda-beda pada masing-masing orang.
Banyak orang mengalami sendi kaku seiring bertambahnya usia.
Sementara itu, orang lain mungkin mengalami kekakuan sendi karena adanya kondisi medis dan pilihan gaya hidup.
Baca juga: 9 Cara Mengatasi Nyeri Radang Sendi Secara Alami
Merujuk pada faktor penyebab tersebut, gejala sendi kaku yang dialami masing-masing orang juga bisa bervariasi.
Beberapa orang bisa jadi hanya mengalami ketidaknyamanan ringan di sendi yang kemudian hilang setelah bergerak lagi.
Sementara, orang-orang lainnya bisa jadi menemukan bahwa kekakuan berlangsung lebih lama dan lebih tidak nyaman.
Dalam situasi yang lebih parah, sendi kaku bahkan dapat memengaruhi mobilitas seseorang.
Penderita bisa jadi akan mengalami kesulitan meletakkan beban pada persendian atau mungkin memiliki masalah berdiri atau berjalan.
Kebanyakan orang mungkin akan mengalami kekakuan sendi dalam beberapa titik kehidupan.
Tetapi, alasan ketidaknyamanan ini bisa bervariasi berdasarkan berbagai faktor.
Beberapa penyebab dapat lebih parah daripada yang lain.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab sendi kaku yang bisa terjadi:
1. Posisi tidur
Dilansir dari Medical News Today, seringkali cara orang tidur di malam hari dapat menjadi penyebab sendi kaku.
Baca juga: 14 Penyebab Badan Pegal-pegal Saat Bangun Tidur
Ketika tidak tidur dengan cara yang menyelaraskan tulang belakang dan menjaga lehernya dalam posisi netral, seseorang mungkin akan terbangun dengan perasaan kaku atau pegal di persendian.
Orang yang tidur miring mungkin ingin menghindari posisi berbaring miring setelah mengalami sendi kaku.
Menggunakan berbagai bantal di sekitar tubuh dipercaya dapat membantu menjaganya dalam posisi tidur yang tepat untuk istirahat malam yang lebih baik dan mengurangi kekakuan sendi.
2. Pagi hari
Selain postur tidur, penelitian telah menunjukkan bahwa sendi terasa kaku mungkin lebih parah di pagi hari ketika seseorang pertama kali bangun karena korelasi antara peradangan dan jam sirkadian.
Baca juga: 2 Jenis Arthritis dengan Gejala Nyeri Sendi Hanya di Satu Sisi Tubuh
Hal ini lebih mungkin terjadi pada kasus sendi kaku akibat rheumatoid arthritis.
Selain itu, ada beberapa bukti bahwa kurang tidur dapat memperburuk ketidaknyamanan sendi di malam hari.
Kondisi ini pada gilirannya dapat berkontribusi pada tidur yang buruk.
Untuk alasan ini, orang-orang yang memiliki kondisi seperti radang sendi mungkin kesulitan untuk mendapatkan istirahat yang cukup di malam hari.
3. Usia
Kalangan lanjut usia (lansia) mungkin memiliki persendian yang lebih kaku hanya karena penggunaan seumur hidup.
Seiring waktu, rentang gerak sendi seseorang menjadi lebih terbatas.
Seseorang mungkin juga menjadi kurang fleksibel.
Seiring bertambahnya usia, tulang rawan seseorang yang berfungsi sebagai bantalan antartulang di persendian juga bisa mulai melemah.
Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan dan bisa menyebabkan radang sendi (arthritis).
4. Kegemukan
Ketika tubuh membawa beban tambahan, beban ini bisa memberi tekanan ekstra pada persendian.
Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?
Selain itu, sel-sel lemak dapat melepaskan protein ke dalam tubuh yang dapat menyebabkan peradangan.
Kedua faktor ini bersama-sama bisa menyebabkan radang sendi yang dapat menjadi penyebab sendi kaku.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan dapat menyebabkan semua jenis masalah metabolisme dalam tubuh yang mungkin memiliki efek negatif pada kesehatan tulang.
5. Diet
Makan hewani dan produk susu mungkin berperan dalam memicu kondisi yang dapat menyebabkan kekakuan sendi seperti asam urat atau radang sendi.
Ketika orang-orang makan lebih banyak makanan ini dan lebih sedikit makanan nabati, mereka mungkin lebih rentan terhadap kekakuan sendi.
Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan
Penelitian menunjukkan bahwa memilih beberapa variasi diet Mediterania atau vegan dapat membantu mengurangi kekakuan.
Secara khusus, makan lebih banyak serat, biji-bijian, buah-buahan, sayuran, lemak sehat, probiotik, dan rempah-rempah mungkin bermanfaat.
6. Busitis
Bursitis adalah kondisi ketika kantung kecil berisi cairan di sendi yang disebut bursae meradang.
Peradangan ini dapat menyebabkan rasa sakit serta kekakuan.
Bursitis dapat terjadi di hampir semua sendi, tetapi paling sering terjadi pada sendi yang lebih besar, seperti:
Bursitis biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dengan istirahat.
Seseorang biasanya harus mengurangi aktivitas yang menggerakkan sendi dan mengistirahatkan sendi untuk waktu yang lama.
Baca juga: 9 Cara Mengatasi Peradangan pada Kasus Radang Sendi (Arthritis)
Mengistirahatkan sendi memungkinkan bursae pulih, menyebabkan rasa sakit dan kekakuan hilang.
7. Osteoartritis
Osteoarthritis adalah jenis arthritis degeneratif yang cukup umum dialami orang-orang.
Jenis radang sendi ini disebabkan oleh keausan dan oleh karena itu lebih sering terlihat pada orang di atas usia 65 tahun.
Osteoarthritis di antaranya sering memengaruhi:
Baca juga: Osteoarthritis: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah
Seiring perkembangannya, osteoarthritis dapat menyebabkan pembengkakan dan nyeri sendi, serta bunyi seperti bergemeretak saat sendi digerakan.
Perawatan osteoarthritis biasanya berfokus pada menghilangkan rasa sakit dan mengurangi pembengkakan pada persendian.
Orang yang osteoartritisnya sangat menyakitkan dan melemahkan mungkin memerlukan pembedahan.
Rheumatoid arthritis adalah arthritis umum lainnya yang biasanya muncul pada orang dewasa antara usia 30 dan 60 tahun.
Rheumatoid arthritis secara awam sering disebut sebagai penyakit rematik.
Rheumatoid arthritis adalah gangguan autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sendi yang sehat.
Penderita rheumatoid arthritis akan mengalami nyeri dan bengkak saat tubuh menyerang persendian.
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat
Untuk diketahui, sementara tidak ada obat untuk kondisi rheumatoid arthritis.
Perawatan berfokus pada memperlambat perkembangan penyakit.
9. Lupus
Lupus adalah penyakit autoimun lain yang menyebabkan sistem kekebalan menyerang jaringan sehat, seperti otot dan persendian.
Ketika lupus menyerang persendian, gejalanya antara lain:
Lupus seringkali sulit didiagnosis karena banyak gejala yang mirip dengan kondisi medis lainnya.
Baca juga: 9 Gejala Awal Penyakit Lupus pada Anak
Tidak ada obat dan gejalanya akan bertambah buruk seiring waktu.
Perawatan lupus berfokus pada pengobatan gejala.
Perawatan yang tersedia bisa efektif dalam membantu orang menemukan bantuan gejala.
Penyakit asam urat atau gout adalah salah satu jenis radang sendi yang terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat.
Asam urat adalah suatu kondisi yang berkembang dengan cepat dengan gejala kadang-kadang muncul dalam semalam.
Gejalanya seringkali muncul di jempol kaki.
Gejala asam urat bisa termasuk:
Perawatan penyakit asam urat berfokus pada pengurangan keparahan gejala dan menurunkan kadar asam urat dalam darah.
Baca juga: 4 Tahapan Gejala Asam Urat yang Perlu Diwaspadai
11. Fibromyalgia
Fibromyalgia adalah kondisi kronis yang menyebabkan seseorang merasakan sakit di seluruh tubuh.
Kondisi ini juga termasuk kekakuan sendi sebagai salah satu gejalanya.
Karena orang yang menderita lupus atau rheumatoid arthritis mungkin lebih rentan terhadap kondisi ini, orang-orang ini mungkin lebih berisiko mengalami sendi kaku.
12. Kanker tulang
Meskipun ada berbagai jenis kanker tulang, jenis yang paling umum adalah osteosarcoma.
Meskipun kanker tidak sering menjadi penyebab sendi kaku, kadang-kadang hal itu bisa terjadi.
Ketika seseorang mengalami sendi kaku karena kanker tulang, biasanya terjadi di lengan dan kaki.
Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi
13. Jenis radang sendi lainnya
Melansir WebMD, ada jenis radang sendi selain osteoarthritis dan rheumatoid arthritis yang juga bisa menjadi penyebab sendi kaku pada seseorang.
Ini mungkin termasuk:
14. Psoriasis arthritis
Orang dengan psoriasis atau yang memiliki anggota keluarga dengan psoriasis kemungkinan besar terkena psoriasis arthritis.
Psoriasis arthritis adalah gabungan dua kondisi, yakni kelainan kulit (psoriasis) dengan peradangan sendi (arthritis).
Tanda-tanda atau gejala psoriasis arthritis termasuk:
Baca juga: 3 Ciri-ciri Kanker Kulit sesuai Jenis yang Paling Umum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.