KOMPAS.com - Setelah berhubungan seks, sejumlah wanita mendapati ada darah yang keluar dari vaginanya.
Kondisi ini acapkali bikin khawatir, terutama apabila wanita tidak sedang haid atau menstruasi.
Pendarahan setelah berhubungan seks bisa terjadi karena banyak hal, seperti infeksi sampai tanda penyakit kanker. Simak penjelasan berikut.
Baca juga: Kenali Apa itu Seks Anal dan Bahayanya Bagi Kesehatan
Terdapat beberapa kemungkinan penyebab keluar darah saat berhubungan seks tapi tidak haid, antara lain:
Melansir Medical News Today, penyebab pendarahan setelah berhubungan seks bisa berasal dari cedera karena gesekan yang terlalu kencang saat berhubungan intim, atau selaput darah robek (biasanya kali pertama pasangan berhubungan seks).
Vagina kering merupakan penyebab keluar darah setelah berhubungan seks yang cukup sering. Kondisi ini bisa disebabkan kurangnya pelumasan saat berhubungan seks, menopause, melahirkan dan menyusui, efek samping obat tertentu, sampai paparan bahan kimia yang mengiritasi vagina.
Segala jenis infeksi yang menyebabkan peradangan pada vagina membuat organ intim jadi lebih rentan saat berhubungan seks. Kondisi ini bisa berasal dari infeksi jamur, penyakit radang panggul, vaginitis, atau infeksi menular seksual seperti klamidia dan gonore.
Pertumbuhan jaringan abnormal di serviks atau rahim seperti polip, miom, atau endometrium bisa menyebabkan wanita mengalami pendarahan setelah berhubungan seks.
Baca juga: Sakit saat Berhubungan Seks karena Endometriosis, Coba 5 Tips Berikut
Sel-sel kelenjar bagian dalam leher rahim dapat tumbuh secara tidak normal di bagian luar serviks. Kondisi ini biasanya hilang tanpa pengobatan, tetapi dapat menyebabkan pendarahan di luar jadwal haid.
Endometriosis menyebabkan jaringan selaput lendir rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan di panggul serta memicu pendarahan setelah berhubungan seks.
Displasia serviks terjadi ketika sel-sel prakanker abnormal tumbuh di lapisan saluran serviks (leher rahim). Pertumbuhan jaringan tidak normal ini dapat mengiritasi dan merusak jaringan di sekitarnya, sehingga wanita bisa keluar darah setelah berhubungan seks.
Beberapa wanita memiliki organ reproduksi dengan bentuk berbeda dari kebanyakan orang. Kondisi ini rentan menyebabkan pendarahan setelah berhubungan seks.
Penyakit yang menyebabkan perdarahan atau pembekuan abnormal dapat meningkatkan risiko keluar darah setelah berhubungan seks. Selain itu, kondisi ini juga bisa muncul karena efek samping obat pengencer darah tertentu.
Sering keluar darah setelah berhubungan seks terkadang juga bisa jadi tanda penyakit kanker serviks, rahim, atau vagina. Penyakit ini bisa merusak organ reproduksi dan memengaruhi kadar hormon.
Baca juga: 5 Penyebab Vagina Sakit Setelah Berhubungan Seks dan Cara Mengatasinya
Melansir WebMD, pendarahan setelah berhubungan seks yang hanya terjadi sekali umumnya tidak berbahaya. Kondisi ini bisa berasal dari cedera.
Jika pendarahan terjadi tepat sebelum haid atau beberapa hari setelah menstruasi, kondisi ini mungkin terkait dengan flek haid.
Tapi, Anda perlu waspada jika pendarahan setelah berhubungan seks kerap terjadi dan tidak terkait haid.
Segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebab pasti kondisi ini.
Baca juga: Kenapa Kencing setelah Berhubungan Seks itu Penting?
Penyebab pasti kenapa kerap keluar darah setelah berhubungan seks bisa diketahui dengan pemeriksaan panggul untuk mencari sumber pendarahan.
Kemungkinan pendarahan tersebut bisa berasal dari robekan vagina, organ panggul, rahim, atau serviks.
Jika ditemukan benjolan atau jaringan yang tumbuh tidak normal di organ reproduksi, dokter biasanya merekomendasikan penderita untuk melakukan tes tambahan seperti kolposkopi, USG transvaginal, atau pap smear.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.