KOMPAS.com - Normalnya, feses berwarna kuning kecokelatan, tetapi terdapat kondisi yang menyebabkan feses berwarna hitam.
Melena merupakan kondisi perdarahan saluran cerna atas atau usus besar yang mengakibatkan feses berwarna kehitaman.
Saluran cerna atas terdiri dari mulut, kerongkongan (esofagus), lambung, dan usus halus.
Baca juga: 5 Warna Feses dan Penyakit di Baliknya
Melena menyebabkan penderita mengeluarkan feses yang berwarna hitam, lembek atau lengket, mengkilap, dan berbau busuk.
Melena merupakan gejala dari kondisi medis yang bisa menandakan dari penyakit serius sehingga kondisi ini tidak boleh dianggap sepele.
Merangkum Osmosis dan Healthline, gejala melena ditandai dengan beberapa gejala berikut:
Dirangkum dari Drugs.com dan Osmosis, melena terjadi akibat perdarahan pada saluran pencernaan bagian atas yang dapat disebabkan oleh beberapa kondisi berikut:
Ditandai dengan adanya luka yang menyakitkan pada dinding lambung akibat infeksi bakteri Helicobacter pylori atau (H. pylori).
Luka ini juga dapat disebabkan akibat penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dalam jangka waktu yang lama.
Baca juga: Virus Corona Bisa Menular Lewat Kontaminasi Feses, Berikut Cara Mencegahnya
Kondisi ini disebut juga sindrom Mallory-Weis yang dapat menyebabkan perdarahan hebat.
Kondisi ini dapat dialami oleh penderita penyakit refluks asam lambung atau GERD.
Peradangan dan kerusakan pada jaringan kerongkongan dapat terjadi akibat asam lambung yang kembali naik ke kerongkongan.
Tumor pada esofagus atau lambung dapat menyebabkan perdarahan pada saluran pencernaan bagian atas.
Kondisi ini dialami oleh penderita sirosis, yaitu terbentuknya jaringan parut pada organ hati yang dapat menyebabkan aliran darah ke hati tersumbat.
Terapi radiasi atau prosedur, seperti endoskopi dapat menyebabkan perdarahan saluran pencernaan bagian atas.
Dikutip dari Drugs.com, untuk mendiagnosis melena dokter akan melakukan anamnesis mengenai riwayat medis dan pemeriksaan fisik.
Baca juga: Arti Warna dan Bentuk Feses bagi Kesehatan
Dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut untuk memastikan penyebab melena, seperti:
Dirangkum dari Osmosis dan Drugs.com, penanganan melena dilakukan untuk menghentikan perdarahan.
Berikut beberapa metode penanganan untuk mengobati melena:
Jika melena disebabkan oleh tukak lambung maka dokter akan memberikan obat proton pump inhibitor untuk mengurangi produksi asam lambung, seperti pantoprazole
Selain itu, dokter mungkin akan memberhentikan konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau obat pengencer darah yang memicu perdarahan.
Sedangkan melena yang disebabkan oleh infeksi H. Pylori dapat diobati dengan pemberian antibiotik.
Baca juga: 5 Gejala Steatorrhea, Kelebihan Lemak di Feses yang Perlu Diwaspadai
Prosedur ini dapat dilakukan dengan menyuntikkan cairan khusus untuk menghentikan perdarahan atau menutup jaringan lain yang menyebabkan perdarahan.
Penderita melena mungkin memerlukan transfusi darah untuk menggantikan darah yang hilang.
Apabila penderita mengalami perdarahan hebat atau melena tidak dapat diatasi dengan metode pengobatan yang lain, dokter mungkin akan melakukan tindakan operasi.
Operasi juga diperlukan untuk mengangkat tumor dan memperbaiki robekan pada dinding lambung atau usus 12 jari agar perdarahan dapat berhenti.
Menurut Mayo Clinic, jika tidak segera ditangani, melena dapat menimbulkan beberapa komplikasi berikut:
Dikutip dari Drugs.com, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah melena, yaitu:
Baca juga: Buang Air Besar Berdarah setelah Makan Pedas, Kenapa Begitu?
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.