KOMPAS.com - Polidaktili adalah suatu kondisi ketika seseorang dilahirkan dengan satu sampai lebih jari tangan atau kaki ekstra.
Kondisi ini dapat terjadi pada satu atau kedua tangan dan kaki.
Polidaktili cenderung terjadi akibat keturunan dari keluarga.
Baca juga: Jari Tangan Bengkak
Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh mutasi genetik atau penyebab lingkungan.
Perawatan yang biasa dilakukan adalah operasi untuk menghilangkan digit tambahan.
Kondisi yang menyebabkan polidaktili antara lain:
Kondisi polidaktili dapat bervariasi, dapat muncul dalam bentuk:
Ada tiga jenis utama dari polidaktili, antara lain:
Baca juga: Jari Kaki Bengkak
Sebagian besar, kondisi ini ditemukan saat lahir ketika bayi masih di rumah sakit.
Dokter akan memeriksa seseorang dan menggunakan pencitraan sinar-X untuk mendiagnosis polidaktili.
Metode membantu dokrer untuk melihat struktur tulang tangan atau kaki yang terkena.
Setiap jenis polidaktili memiliki subtipe yang bergantung pada bagaimana digit ekstra terbentuk dan di mana posisinya. X-ray membantu dokter untuk mengidentifikasi ini.
Dokter juga akan mengajukan pertanyaan tentang keluarga dan riwayat kesehatan mereka untuk membantu mereka mendiagnosis penyebabnya.
Perawatan untuk polidaktili tergantung pada bagaimana dan di mana jari ekstra terhubung ke tangan atau kaki.
Dalam kebanyakan kasus, digit tambahan diamputasi dalam dua tahun pertama anak.
Terkadang orang dewasa akan menjalani operasi untuk memperbaiki penampilan atau fungsi tangan atau kaki mereka.
Pembedahan biasanya dilakukan dengan rawat jalan, dengan anestesi lokal atau topikal.
Komplikasi dari operasi jarang terjadi, di antaranya:
Baca juga: Jari Tangan Kaku
Karena disebabkan faktor genetik, tidak ada cara untuk mencegah polidaktili kecuali menormalkannya dengan operasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.