KOMPAS.com - Infeksi bakteri pada bagian tubuh lain, seperti pada kulit dan paru-paru, dapat menyebar hingga ke peredaran darah.
Infeksi bakteri yang menyebar hingga ke peredaran akan menyebabkan bakteremia.
Bakteremia adalah kondisi ketika bakteri hidup dan berkembang biak di dalam aliran pembuluh darah.
Baca juga: Infeksi Bakteri
Seseorang dengan kekebalan tubuh yang normal, keberadaan bakteri dalam peredaran darah bersifat sementara dan tidak menimbulkan gejala parah.
Namun, ketika mekanisme respons imun gagal membunuh bakteri dalam aliran pembuluh darah maka bakteremia akan berkembang menjadi septikemia.
Septikemia dapat menyebabkan infeksi serius, seperti sepsis dan syok septik yang dapat membahayakan nyawa.
Merangkum Drugs.com dan Med India, terdapat beberapa gejala bakteremia, yaitu:
Menurut Healthline, bakteremia disebabkan oleh adanya infeksi pada bagian tubuh yang lain, seperti infeksi saluran kemih, infeksi pada paru-paru, dan daerah perut.
Berbagai bakteri yang berbeda dapat menyebabkan bakteremia. Beberapa dari bakteri ini dapat menyebabkan infeksi dalam aliran darah.
Baca juga: Awas, Kamar Mandi Bisa Jadi Sarang Bakteri Jika Jarang Dibersihkan
Bakteri yang kerap menjadi penyebab dari bakteremia adalah Staphylococcus aureus, Escherichia coli (E.coli), Streptococcus pneumonia, dan Salmonella.
Terdapat beberapa cara yang dapat menyebabkan bakteri masuk ke dalam aliran darah, seperti:
Dirangkum dari Family Doctor dan Drugs.com, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya bakteremia, seperti:
Dikutip dari Healthline, bakteremia dapat didiagnosis melalui pemeriksaan kultur darah. Dokter akan mengambil sampel darah untuk mendeteksi keberadaan bakteri.
Baca juga: Cara Terbaik Cuci Buah dan Sayur untuk Hilangkan Bakteri
Jika diperlukan, dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:
Merangkum Family Doctor dan Drugs.com, penanganan untuk mengobati bakteremia akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penderita.
Penanganan bakteremia kerap memerlukan perawatan intensif pada ruangan ICU (intensive critical unit) untuk memantau kondisi penderita.
Dokter akan memberikan antibiotik dan obat-obatan lain melalui saluran intravena atau infus dan memantau sistem organ penderita dengan cermat.
Bakteremia harus ditangani dengan cepat dan tepat sebelum menyebar ke organ lain dan berkembang menjadi sepsis yang mengancam jiwa.
Pada kasus yang ringan atau bakteremia belum menyebabkan kerusakan serius, dokter akan memberikan antibiotik dalam bentuk minum (oral) yang dapat dikonsumsi di rumah.
Jika bakteremia dipicu oleh bakteri yang berkembang akibat pemasangan kateter urine maka dokter akan melepas dan mengganti kateter tersebut untuk mengatasi infeksi.
Baca juga: Memahami Cara Kerja Antibiotik dalam Membasmi Infeksi Bakteri
Selain itu, penderita mungkin memerlukan prosedur operasi jika bakteremia disebabkan oleh adanya abses pada jaringan tubuh tertentu.
Dokter akan melakukan pembedahan untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi atau mengeluarkan nanah dari abses tersebut.
Dirangkum dari MSD Manuals dan Healthline, jika tidak segera ditangani, bakteremia dapat menimbulkan beberapa komplikasi berikut:
Dirangkum dari Healthline dan Drugs.com, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena bakteremia, meliputi:
Baca juga: Mengenal Perbedaan Infeksi Virus dan Bakteri
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.