Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejalanya Mirip, Ini Beda Gangguan Kepribadian Ambang dan Bipolar

Kompas.com - 24/10/2021, 20:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Namun, dalam kebanyakan kasus, orang dengan kerabat dekat yang memiliki kondisi tersebut tidak akan mengembangkannya.

Faktor risiko tambahan untuk gangguan bipolar meliputi:

  • paparan trauma
  • riwayat penyalahgunaan zat
  • kondisi kesehatan mental lainnya, seperti kecemasan , gangguan panik , atau gangguan makan
  • masalah medis seperti gangguan tiroidSumber Tepercaya, stroke, atau multiple sclerosis

Sementara itu, BPD lima kali lebih mungkin hadir pada orang yang memiliki anggota keluarga dekat, seperti saudara kandung atau orang tua, dengan kondisi tersebut.

Faktor risiko tambahan untuk BPD meliputi:

  • paparan dini terhadap trauma, kekerasan seksual, atau PTSD (Namun, kebanyakan orang yang mengalami trauma tidak akan mengalami BPD.)
  • kelainan genetik yang mempengaruhi fungsi otak

Penanganan

Tidak ada obat untuk gangguan bipolar atau BPD.

Sebaliknya, pengobatan akan fokus pada pengelolaan gejala.

Gangguan bipolar umumnya diobati dengan obat-obatan, seperti antidepresan dan penstabil suasana hati. Obat biasanya dipasangkan dengan psikoterapi.

Dalam beberapa kasus, dokter juga dapat merekomendasikan program perawatan untuk dukungan tambahan sementara orang dengan kondisi ini menyesuaikan diri dengan pengobatan dan mendapatkan kendali atas gejala mereka.

Rawat inap sementara mungkin direkomendasikan untuk orang dengan gejala parah, seperti pikiran untuk bunuh diri atau perilaku melukai diri sendiri.

Baca juga: Ciri-ciri Gangguan Bipolar

Perawatan untuk BPD biasanya berfokus pada psikoterapi.

Psikoterapi dapat membantu seseorang memandang diri sendiri dan hubungan mereka secara lebih realistis.

Dialectical Behavior Therapy (DBT) adalah program pengobatan yang menggabungkan terapi individu dengan terapi kelompok.

Pilihan pengobatan lainnya adalah terapi kelompok dan latihan visualisasi atau meditasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com