Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/10/2021, 19:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Ruam pada kulit bisa menjadi gejala HIV atau infeksi human immunodeficiency virus.

Selain itu, efek beberapa jenis obat antiretroviral untuk mengontrol penyakit HIV juga dapat menyebabkan ruam.

Di luar itu, HIV yang menyerang kekebalan tubuh dapat membuat penderita rawan terkena beragam penyakit kulit.

Baca juga: Jadi Penyakit Menakutkan, Benarkah HIV/AIDS Tidak Bisa Diobati?

Ciri-ciri HIV pada kulit

Melansir WebMD, infeksi HIV bisa menyerang sel-sel kekebalan tubuh yang biasanya bertugas melawan infeksi.

Seiring berjalannya waktu, terlebih jika penderita tidak minum obat HIV, tubuh bakal kesulitan menghadapi infeksi yang menyebabkan ruam pada kulit.

Untuk itu, banyak reaksi kulit yang muncul akibat HIV. Berikut beberapa ciri-ciri HIV pada kulit:

  • Ruam kemerahan, datar, tidak sakit

Dilansir dari Medical News Today, penderita HIV di tahap awal penyakit biasanya mengalami ruam kemerahan di kulit, datar atau tidak berupa benjolan, dan tidak gatal.

Ruam HIV ini biasanya muncul di wajah, dada, tangan, atau kaki selang satu atau dua minggu setelah pengidap terpapar virus.

Selain ruam, pengidap juga mengalami gejala HIV khas lainnya seperti nyeri otot, badan panas dingin, keluar keringat di malam hari, sakit tenggorokan, tidak enam badan, demam, kelenjar getah bening bengkak, atau kerap sariawan.

Ruam HIV ini muncul saat tubuh memproduksi antibodi terhadap HIV. Jika setelah itu penderita tidak minum obat HIV, penderita rawan mengalami masalah kulit lain.

Baca juga: Gejala HIV pada Pria dan Wanita

  • Ruam berupa benjolan kecil-kecil, gatal, lecet

Melansir Healthline, beberapa penderita HIV mengalami ruam yang cukup parah berupa benjolan kemerahan kecil-kecil, gatal, dan terkadang lecet.

Ruam ini bisa menyebar dengan cepat di berbagai bagian tubuh, terutama di wajah dan dada atau kaki dan tangan.

Terkadang, ruam juga sampai menyebar ke selaput lendir dan memicu sariawan, demam, sampai lidah bengkak.

  • Ruam berupa bintil-bintil kemerahan dan menular

Infeksi HIV bisa menyebabkan komplikasi infeksi virus Moluskum kontagiosum. Penyakit ini ditandai dengan gejala munculnya bintil-bintik berwarna kemerahan di berbagai bagian tubuh, biasanya tidak di tangan dan telapak kaki.

Bintil kemerahan penyakit kulit ini menular ketika penderita berbagi handuk, seprai, atau benda yang terpapar virus Moluskum kontagiosum tersentuh orang lain.

Baca juga: 8 Infeksi Menular Seksual yang Sering Menyerang

  • Ruam melepuh, berisi cairan, sakit

Orang yang terinfeksi HIV/AIDS rentan terserang virus herpes. Penyakit ini membuat penderita mengalami ruam kulit terlihat seperti melepuh, bintik-bintiknya berisi cairan, dan terasa sakit.

Ruam ini dapat menyerang berbagai bagian tubuh, terutama di dada, punggung, lengan, kaki, dekat mata, mulut, atau alat kelamin.

  • Ruam bintik-bintik gelap yang menyebar di berbagai bagian tubuh

Apabila infeksi HIV sudah berkembang ke tahap akhir penyakit atau AIDS, pengidap bisa mengalami komplikasi sarkoma kaposi.

Sarkoma kaposi adalah jenis kanker kulit yang ditandai dengan gejala ruam bintik-bintik gelap yang menyebar ke berbagai bagian tubuh. Warna ruam ini bisa kemerahan tua, cokelat, atau keunguan.

Baca juga: Gejala Infeksi Menular Seksual pada Pria dan Wanita

Cara mengobati ruam gejala HIV pada kulit

Pengobatan untuk ruam kulit terkait gejala HIV tergantung pada akar penyebabnya.

Jika karena reaksi obat HIV, dokter biasanya akan mengganti obat antiretroviral yang lebih minim efek samping.

Selain itu, dokter juga bakal menyarankan obat antivirus, obat mengurangi rasa gatal, atau obat lain jika ruam disebabkan infeksi kuman dan penyebab lain.

Selama proses penyembuhan ruam HIV, pengidap disarankan tidak mandi dengan air panas atau berendam, serta tidak terpapar sinar matahari tanpa perlindungan memadai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Health
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Health
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Health
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Health
8 Kasus Virus Hanta per 19 Juni di Indonesia, Semuanya Sudah Sembuh
8 Kasus Virus Hanta per 19 Juni di Indonesia, Semuanya Sudah Sembuh
Health
Sering Lemas dan Pucat? Kenali 6 Gejala Anemia Ini Sejak Dini
Sering Lemas dan Pucat? Kenali 6 Gejala Anemia Ini Sejak Dini
Health
Olahraga Rutin Sejak Muda Bantu Tekan Risiko Hipertensi di Usia Paruh Baya
Olahraga Rutin Sejak Muda Bantu Tekan Risiko Hipertensi di Usia Paruh Baya
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau