KOMPAS.com – Penyebab kanker tenggorokan penting dikenali sebagai bagian dari upaya mencegah terjadinya masalah kesehatan ini.
Kanker tenggorokan adalah kondisi yang mengacu pada kanker yang berkembang di tenggorokan (faring) atau kotak suara (laring).
Bersama kanker lidah, kanker kelenjar saliva, kanker sinus, dan kanker hidung atau telinga, kanker tenggorokan dapat diklasifikasikan sebagai kankar kepala dan leher.
Baca juga: 10 Gejala Kanker Tenggorokan yang Perlu Diwaspadai
Merangkum Health Line, gejala kanker tenggorokan dapat bervariasi berdasarkan lokasi munculnya kanker atau tumor ganas ini.
Tapi, pada umumnya gejala kanker tenggorkan termasuk sulit menelan (disfagia), sakit tenggorokan, batuk terus-menerus, batuk darah, dan sakit telinga.
Siapa saja yang mencurigai memiliki gejala kanker tenggorokan sangat dianjurkan untuk dapat segera menemui dokter.
Ini penting karena jika tidak ditangani dengan cepat, kanker tenggorokan bisa saja menjadi semakin parah, menyebar ke area lain, hingga dapat mengancam jiwa.
Melansi Mayo Clinic, kanker tenggorokan pada dasarnya terjadi ketika sel-sel di tenggorokan mengalami mutasi genetik.
Mutasi genetik tersebut dapat menyebabkan sel tumbuh tak terkendali dan terus hidup setelah sel sehat biasanya mati.
Sel-sel yang terakumulasi kemudian bisa membentuk tumor di tenggorokan.
Baca juga: 16 Gejala Laryngopharyngeal Reflux (LPR) yang Perlu Diwaspadai
Tidak jelas apa yang menyebabkan mutasi genetik yang menjadi penyebab tenggorokan ini.
Tetapi, dokter telah mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker tenggorokan.
Berikut ini adalah beberapa faktor risiko penyebab kanker tenggorokan yang sebaiknya dapat diwaspadai:
Baca juga: Beda Refluks Asam Lambung, Heartburn, dan GERD
Menurut American Cancer Society (ACS), orang-orang yang merokok dan sering minum alkohol ditemukan sekitar 30 kali lebih mungkin mengembangkan kanker orofaring daripada yang tidak, dan jauh lebih mungkin mengembangkan kanker laring.
Sementara itu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, HPV oral adalah virus menular seksual yang memengaruhi sekitar 10 persen pria dan 3,6 persen wanita. HPV dapat menyebabkan sekitar 70 persen kasus kanker orofaringeal.
Tidak ada cara yang bisa secara pasti mencegah terjadinya kanker tenggorokan.
Tapi, untuk mengurangi risiko kanker tenggorokan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
Berikut beberapa di antaranya:
Menurut National Cancer Institute (NCI), gabungan antara konsumsi alkohol dan merokok adalah faktor risiko terbesar untuk mengembangkan kanker tenggorokan.
Baca juga: 5 Beda LPR dan GERD yang Penting Diketahui
Hal ini membuat pembatasan konsumsi alkohol dan menghindari merokok jadi dua cara utama untuk membantu mencegah kanker kepala dan leher ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.