Faktanya, darah bisa muncul, kemudian menghilang, dan muncul kembali dalam urine beberapa hari atau minggu setelahnya.
Baca juga: Waspadai Penyebab Urine Berwarna Hijau, Merah, Ungu, Oranye, dan Seperti Teh
Namun, terkadang darah dalam urine tidak terlihat dengan mata telanjang.
Sebaliknya, darah dalam urine itu terlihat secara mikroskopis. Biasanya darah dalam urine ini ditemukan saat dilakukan pemeriksaan untuk tujuan lain di fasilitas kesehatan.
Menurut American Family Physician, sekitar 20 persen orang dengan darah yang terlihat dalam urine menderita kanker kandung kemih dan sekitar 2 hingga 5 persen orang dengan darah mikroskopis dalam urine menderita kanker kandung kemih.
Penting untuk dipahami bahwa memiliki darah dalam urine tidak selalu berarti Anda menderita kanker kandung kemih.
Meski begitu, Anda sebaiknya tetap menemui dokter atau ahli urologi jika mendapati darah dalam urine.
Pasalnya, kebanyakan penyebab darah dalam urine termasuk kondisi medis berbahaya.
Ini termasuk:
Baca juga: 16 Gejala Kanker Ginjal yang Perlu Diwaspadai
Satu atau lebih dari gejala ini terjadi pada orang dengan kanker kandung kemih:
Tentu saja, gejala-gejala tersebut bisa berasal dari masalah medis lain, seperti infeksi saluran kemih atau pembesaran prostat pada pria.
Tapi apa pun itu, sebaiknya periksalah ke dokter ketika mengalami keluhan tersebut.
Jika Anda merasa ada sesuatu yang menghalangi aliran urine Anda, penting juga untuk menemui dokter sesegera mungkin.
Baca juga: 13 Gejala Awal Kanker Ginjal yang Perlu Diwaspadai
Sekali lagi, seperti gejala iritasi, keluhan ini bisa juga disebabkan oleh hal lain, seperti kasus pembesaran prostat. Konsultasikan ke dokter untuk diagnosis yang tepat.
Secara umum, gejala obstruktif lebih jarang terjadi daripada gejala iritasi pada kanker kandung kemih.
Contohnya termasuk: