Lendir yang keluar mungkin berwarna kuning, hijau, atau putih.
Seiring berjalannya waktu, jumlah lendir secara bertahap bisa semakin banyak karena peningkatan produksi lendir di paru-paru.
Lendir ini pada akhirnya bisa menumpuk di saluran bronkial atau bronkus, membatasi aliran udara, dan menyebabkan pernapasan menjadi semakin sulit.
Baca juga: 5 Penyebab PPOK pada Orang Bukan Perokok
Sesak napas ini dapat disertai dengan mengi yang bisa memburuk selama melakukan aktivitas fisik apa pun.
Kelelahan, demam, badan menggigil, ketidaknyamanan dada, kongesti sinus, bau mulut adalag kondisi yang bisa menjadi gejala bronkitis kronis lainnya.
Pada tahap selanjutnya dari bronkitis kronis, kulit dan bibir dapat mengembangkan warna kebiruan karena kekurangan oksigen dalam aliran darah.
Penurunan kadar oksigen dalam darah juga dapat menyebabkan edema perifer atau pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki.
Saat bronkitis kronis berkembang, gejalanya juga dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan frekuensi.
Misalnya, batuk mungkin hilang sementara, hanya diikuti oleh periode batuk yang lebih intens.
Baca juga: 17 Penyebab Batuk Berkepanjangan yang Perlu Diwaspadai
Episode yang lebih parah dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.