Meskipun PPOK tidak dapat disembuhkan, gejalanya dapat dikelola dengan pengobatan setelah diagnosis dibuat.
Pada awalnya, penderita bronkitis kronis mungkin tidak akan memiliki gejala atau hanya mengalami gejala ringan.
Baca juga: 8 Gejala PPOK yang Perlu Diwaspadai
Saat penyakit menjadi semakin parah, gejala bronkitis kronis biasanya menjadi lebih parah.
Berikut ini beberapa gejala bronkitis kronis yang bisa terjadi:
Melansir Health Line, setelah lama terjadi peradangan dan iritasi pada saluran bronkus, bronkitis kronis dapat menyebabkan beberapa gejala khas, seperti batuk berat terus-menerus yang mengeluarkan lendir dari paru-paru.
Lendir yang keluar mungkin berwarna kuning, hijau, atau putih.
Seiring berjalannya waktu, jumlah lendir secara bertahap bisa semakin banyak karena peningkatan produksi lendir di paru-paru.
Lendir ini pada akhirnya bisa menumpuk di saluran bronkial atau bronkus, membatasi aliran udara, dan menyebabkan pernapasan menjadi semakin sulit.
Baca juga: 5 Penyebab PPOK pada Orang Bukan Perokok
Sesak napas ini dapat disertai dengan mengi yang bisa memburuk selama melakukan aktivitas fisik apa pun.
Kelelahan, demam, badan menggigil, ketidaknyamanan dada, kongesti sinus, bau mulut adalag kondisi yang bisa menjadi gejala bronkitis kronis lainnya.
Pada tahap selanjutnya dari bronkitis kronis, kulit dan bibir dapat mengembangkan warna kebiruan karena kekurangan oksigen dalam aliran darah.
Penurunan kadar oksigen dalam darah juga dapat menyebabkan edema perifer atau pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki.
Saat bronkitis kronis berkembang, gejalanya juga dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan frekuensi.
Misalnya, batuk mungkin hilang sementara, hanya diikuti oleh periode batuk yang lebih intens.
Baca juga: 17 Penyebab Batuk Berkepanjangan yang Perlu Diwaspadai
Episode yang lebih parah dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk: