Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Jenis Arthritis Autoimun, Bukan Hanya Rematik

Kompas.com - 05/11/2021, 21:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Seseorang dapat memiliki sedikit lesi kulit tetapi banyak sendi yang terkena arthritis.

Baca juga: 6 Gejala Arthritis di Buku-buku Jari dan Cara Mengatasinya

3. Reactive arthritis

Reactive arthritis atau dikenal juga sebagai sindrom Reiter adalah kondisi yang terjadi sebagai reaksi terhadap infeksi oleh bakteri spesifik yang ditemukan di saluran pencernaan atau saluran genitourinari.

Reactive arthritis biasanya memengaruhi pria berusia antara 20 dan 50 tahun.

Insiden penyakit ini termasuk jarang, yakni 0,6 hingga 27 per 100.000 orang.

Bakteri yang terlibat dalam reactive arthritis meliputi:

  • Chlamydia trachomatis
  • Campylobacter
  • Salmonella
  • Shigella
  • Yersinia

Bakteri ini sangat umum, tetapi tidak semua orang yang terinfeksi akan mengembangkan reactive arthritis

Para peneliti telah menemukan bahwa orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah dan mereka yang memiliki gen HLA-B27 lebih rentan terkena reactive arthritis, dan mungkin memiliki serangan yang lebih mendadak dan parah serta gejala yang kronis dan berlangsung lama.

Gejala reactive arthritis di antaranya dapat berupa:

  • Nyeri dan pembengkakan sendi tertentu, seringkali lutut dan pergelangan kaki
  • Bengkak dan nyeri pada tumit
  • Pembengkakan yang luas pada jari kaki atau jari tangan
  • Nyeri punggung bawah yang persisten, yang cenderung lebih buruk di malam hari atau di pagi hari

Baca juga: Reactive Arthritis

4. Ankylosing spondylitis

Ankylosing spondylitis adalah kondisi yang dapat menyebabkan peradangan di antara tulang belakang, tulang yang membentuk tulang belakang, dan pada persendian antara tulang belakang dan panggul.

Pada beberapa orang, ankylosing spondylitis dapat pula mempengaruhi sendi lainnya.

Ankylosing spondylitis adalah jenis spondyloarthritis yang paling umum, keluarga penyakit yang berhubungan dengan arthritis.

Kasus ankylosing spondylitis yang parah dapat menyebabkan ankilosis, di mana bagian tulang belakang menyatu dalam posisi tetap dan tidak bergerak.

Hingga 30 gen yang terkait dengan kondisi ini telah diidentifikasi.

Gen utama yang terkait dengan ankylosing spondylitis adalah HLA-B27.

Jenis radang sendi autoimun ini dilaporan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.

Sekitar 80 persen penderita ankylosing spondylitis mengalami beberapa gejala sebelum usia 30 tahun dan 5 persen akan mulai mengalami gejala pada usia di atas 45 tahun.

Baca juga: 2 Jenis Arthritis dengan Gejala Nyeri Sendi Hanya di Satu Sisi Tubuh

Gejala ankylosing spondylitis di antaranya dapat meliputi:

  • Peradangan
  • Nyeri
  • Kekakuan di bahu, pinggul, tulang rusuk, tumit, dan sendi kecil tangan dan kaki
  • Iritis atau uveitis
  • Masalah dengan paru-paru dan jantung

Salah satu komplikasi ankylosing spondylitis yang bisa terjadi adalah sindrom cauda equina.

Sindrom cauda equina dihasilkan dari jaringan parut pada saraf di dasar tulang belakang.

Kondisi ini di antaranya dapat menyebabkan sejumlah keluhan tidak menyenangkan, seperti:

  • Retensi urine atau inkontinensia
  • Kehilangan kontrol usus
  • Disfungsi seksual
  • Nyeri dan kelemahan kaki

5. Axial spondyloarthritis

Axial spondyloarthritis adalah jenis lain dari spondyloarthritis.

Axial spondyloarthritis biasanya memengaruhi sendi sakroiliaka dan tulang belakang.

Sendi di lengan dan kaki juga dapat terpengaruh dalam beberapa kasus.

Baca juga: 9 Cara Mengatasi Peradangan pada Kasus Radang Sendi (Arthritis)

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau