Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Batu Empedu yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 07/11/2021, 10:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Hubungan diet dengan batu empedu baru-baru ini mendapat perhatian.

Penelitian juga menunjukkan bahwa orang gemuk dapat mengembangkan batu empedu saat menjalani diet sangat rendah kalori.

Diet sangat rendah kalori biasanya didefinisikan sebagai diet yang mengandung 800 kalori sehari, sering kali terdiri dari makanan berbentuk cair dan dikonsumsi dalam waktu lama ( biasanya 12-16 minggu).

Batu empedu yang berkembang pada orang yang menjalani diet sangat rendah kalori biasanya diam dan tidak menimbulkan gejala apa pun.

Baca juga: 7 Cara Menurunkan Berat Badan dalam Seminggu

Namun, sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang menjalani diet sangat rendah kalori mungkin berisiko lebih tinggi terkena batu empedu yang memerlukan rawat inap atau kolesistektomi (operasi pengangkatan kantong empedu).

Batu empedu juga umum di antara pasien obesitas yang menurunkan berat badan dengan cepat setelah operasi bypass lambung. Batu empedu paling mungkin terjadi dalam beberapa bulan pertama setelah operasi.

3. Diet

Para peneliti percaya diet dapat menyebabkan perubahan keseimbangan garam empedu dan kolesterol di kantong empedu. Kadar kolesterol bisa meningkat dan jumlah garam empedu menurun.

Pergi untuk waktu yang lama tanpa makan (melewatkan sarapan misalnya) juga dapat mengurangi kontraksi kantung empedu.

Jika kantung empedu tidak cukup sering berkontraksi untuk mengosongkan empedu, batu empedu dapat terbentuk.

Jika penurunan berat badan yang substansial atau cepat meningkatkan risiko terkena batu empedu, penurunan berat badan yang lebih bertahap tampaknya akan mengurangi risiko terkena batu empedu. Namun, penelitian diperlukan untuk menguji teori ini.

Baca juga: 13 Penyebab Berat Badan Turun Padahal Tidak Sedang Diet

Beberapa diet sangat rendah kalori mungkin tidak mengandung cukup lemak untuk menyebabkan kantung empedu berkontraksi cukup yang diperkukan guna mengosongkan empedunya.

Makanan atau camilan yang mengandung sekitar 10 gram lemak mungkin dibutuhkan agar kantung empedu berkontraksi secara normal.

Tetapi sekali lagi, tidak ada penelitian yang secara langsung menghubungkan komposisi nutrisi makanan dengan risiko batu empedu.

4. Faktor risiko batu empedu lainnya

Ada beberapa faktor gaya hidup lain yang dapat meningkatkan peluang seseorang terkena batu empedu.

Ini termasuk::

  • Diet tinggi lemak, tinggi kolesterol, dan atau rendah serat
  • Tidak cukup berolahraga
  • Sering melewatkan makan yang bisa memperlambat gerakan kandung empedu, memungkinkan kolesterol terkumpul

Baca juga: 5 Manfaat Sarapan Pagi untuk Kesehatan

Faktor risiko lain untuk batu empedu meliputi:

  • Berusia 40 tahun atau lebih
  • Jenis kelamin (wanita berisiko lebih tinggi daripada pria)
  • Kadar trigliserida tinggi
  • Kadar kolesterol high density lipoprotein (HDL) rendah
  • Mengonsumsi obat penurun kolesterol
  • Diabetes
  • Penyakit Crohn 
  • Tingkat estrogen yang tinggi dari kehamilan, terapi penggantian hormon, atau pil KB
  • Penyakit hati
  • Infeksi saluran empedu
  • Sirosis
  • Anemia

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com