Hubungan diet dengan batu empedu baru-baru ini mendapat perhatian.
Penelitian juga menunjukkan bahwa orang gemuk dapat mengembangkan batu empedu saat menjalani diet sangat rendah kalori.
Diet sangat rendah kalori biasanya didefinisikan sebagai diet yang mengandung 800 kalori sehari, sering kali terdiri dari makanan berbentuk cair dan dikonsumsi dalam waktu lama ( biasanya 12-16 minggu).
Batu empedu yang berkembang pada orang yang menjalani diet sangat rendah kalori biasanya diam dan tidak menimbulkan gejala apa pun.
Baca juga: 7 Cara Menurunkan Berat Badan dalam Seminggu
Namun, sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang menjalani diet sangat rendah kalori mungkin berisiko lebih tinggi terkena batu empedu yang memerlukan rawat inap atau kolesistektomi (operasi pengangkatan kantong empedu).
Batu empedu juga umum di antara pasien obesitas yang menurunkan berat badan dengan cepat setelah operasi bypass lambung. Batu empedu paling mungkin terjadi dalam beberapa bulan pertama setelah operasi.
Para peneliti percaya diet dapat menyebabkan perubahan keseimbangan garam empedu dan kolesterol di kantong empedu. Kadar kolesterol bisa meningkat dan jumlah garam empedu menurun.
Pergi untuk waktu yang lama tanpa makan (melewatkan sarapan misalnya) juga dapat mengurangi kontraksi kantung empedu.
Jika kantung empedu tidak cukup sering berkontraksi untuk mengosongkan empedu, batu empedu dapat terbentuk.
Jika penurunan berat badan yang substansial atau cepat meningkatkan risiko terkena batu empedu, penurunan berat badan yang lebih bertahap tampaknya akan mengurangi risiko terkena batu empedu. Namun, penelitian diperlukan untuk menguji teori ini.
Baca juga: 13 Penyebab Berat Badan Turun Padahal Tidak Sedang Diet
Beberapa diet sangat rendah kalori mungkin tidak mengandung cukup lemak untuk menyebabkan kantung empedu berkontraksi cukup yang diperkukan guna mengosongkan empedunya.
Makanan atau camilan yang mengandung sekitar 10 gram lemak mungkin dibutuhkan agar kantung empedu berkontraksi secara normal.
Tetapi sekali lagi, tidak ada penelitian yang secara langsung menghubungkan komposisi nutrisi makanan dengan risiko batu empedu.
Ada beberapa faktor gaya hidup lain yang dapat meningkatkan peluang seseorang terkena batu empedu.
Ini termasuk::
Baca juga: 5 Manfaat Sarapan Pagi untuk Kesehatan
Faktor risiko lain untuk batu empedu meliputi:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.