KOMPAS.com – Penyebab batu empedu bisa bermacam-macam.
Penyebab ini bisa dikenali sebagai bagian dari upaya mencegah terjadinya masalah kesehatan tersebut.
Batu empedu adalah endapan cairan pencernaan yang mengeras dan terbentuk di kantung empedu.
Baca juga: 6 Makanan Penyebab Batu Ginjal yang Harus Diwaspadai
Kantung empedu merupakan organ kecil berbentuk seperti buah pir yang terletak di sisi kanan perut, tepat di bawah hati.
Fungsi kantung empedu adalah menampung cairan pencernaan yang disebut empedu. Dari kantung empedu, cairan empedu selanjutnya dilepaskan ke usus kecil.
Empedu sendiri merupakan cairan yang dibuat oleh organ hati yang diperlukan untuk membantu proses pencernaan.
Empedu mengandung zat yang berguna untuk memecah lemak dalam makanan.
Saat makanan lewat dari lambung ke usus kecil, kantung empedu akan melepaskan empedu ke dalam saluran empedu.
Empedu juga berfungsi membantu menghilangkan kelebihan kolesterol dari tubuh.
Melansir Mayo Clinic, batu empedu bisa muncul dengan ukuran yang beragam pada setiap penderitanya.
Pada sebagian orang, batu empedu bisa hanya sekecil butiran pasir. Tapi, pada sebagian orang lainnya, batu empedu bisa terbentuk sebesar bola golf.
Beberapa orang juga dapat mengembangkan hanya satu batu empedu. Sedangkan yang lainnya bisa mengembangkan banyak batu empedu pada saat yang bersamaan.
Baca juga: 8 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Batu Empedu
Orang-orang yang mengalami gejala dari batu empedu biasanya memerlukan operasi pengangkatan kantong empedu.
Di sisi lain, batu empedu yang tidak menimbulkan tanda dan gejala biasanya tidak memerlukan pengobatan.
Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab batu empedu.
Tapi, para ahli percaya bahwa penyebab batu empedu pada dasarnya adalah ketidakseimbangan susunan kimiawi empedu.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab batu empedu yang bisa diwaspadai:
Dilansir dari Verywell Health, biasanya, empedu mengandung cukup bahan kimia untuk melarutkan kolesterol yang dikeluarkan oleh hati.
Tapi, jika hati mengeluarkan lebih banyak kolesterol daripada yang dapat dilarutkan oleh empedu, kelebihan kolesterol dapat terbentuk menjadi kristal dan akhirnya menjadi batu.
Baca juga: 8 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Tak Disadari
Bilirubin adalah bahan kimia yang diproduksi ketika tubuh memecah sel darah merah.
Kondisi tertentu menyebabkan hati membuat terlalu banyak bilirubin.
Ini termasuk:
Terlalu banyak bilirubin dapat menjadi penyebab batu empedu pigmen.
Terlalu sedikit zat garam empedu dalam empedu dapat menyebabkan batu empedu karena dua kemungkinan, yakni:
Bisa karena tidak memiliki cukup garam empedu untuk memecah kolesterol dalam empedu
Bisa karena terlalu banyak kolesterol dalam empedu sehingga garam empedu larut.
Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Natrium Tinggi
Jika kantung empedu tidak berfungsi normal, misalnya tidak cukup berkontraksi untuk mengosongkan cairan empedu sepenuhnya atau secara teratur, cairan empedu bisa menjadi sangat pekat.
Kondisi itu dapat berkontribusi pada pembentukan batu empedu.
Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan batu empedu dilaporkan memiliki peluang lebih besar untuk dapat mengembangkan penyakit ini.
Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa gen hanya membuat sekitar 25 persen dari keseluruhan risiko untuk mengembangkan batu empedu.
Pada beberapa orang, mungkin ada kecenderungan genetik untuk mengeluarkan kadar kolesterol yang lebih tinggi dalam empedu mereka.
Baca juga: 5 Gejala Batu Empedu yang Perlu Diwaspadai
Merangkum Medical News Today, ada sejumlah faktor risiko gaya hidup yang dapat menyebabkan batu empedu.
Ini mungkin termasuk:
Obesitas merupakan faktor risiko yang kuat untuk batu empedu.
Semakin gemuk seseorang, maka dipercaya risikonya untuk terkena batu empedu jadi lebih besar pula.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa wanita dengan indeks massa tubuh (IMT) tinggi hampir tiga kali lebih mungkin mengembangkan batu empedu dibandingkan wanita dengan IMT sehat.
Mengapa obesitas merupakan faktor risiko batu empedu tidak jelas, tetapi para peneliti telah menemukan bahwa orang yang memiliki obesitas mungkin memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi dalam empedu mereka, yang dapat menyebabkan batu empedu.
Orang yang mengalami obesitas mungkin juga memiliki kantong empedu besar yang tidak berfungsi dengan baik.
Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?
Orang yang kehilangan banyak berat badan dengan cepat berisiko lebih besar terkena batu empedu.
Hubungan diet dengan batu empedu baru-baru ini mendapat perhatian.
Penelitian juga menunjukkan bahwa orang gemuk dapat mengembangkan batu empedu saat menjalani diet sangat rendah kalori.
Diet sangat rendah kalori biasanya didefinisikan sebagai diet yang mengandung 800 kalori sehari, sering kali terdiri dari makanan berbentuk cair dan dikonsumsi dalam waktu lama ( biasanya 12-16 minggu).
Batu empedu yang berkembang pada orang yang menjalani diet sangat rendah kalori biasanya diam dan tidak menimbulkan gejala apa pun.
Baca juga: 7 Cara Menurunkan Berat Badan dalam Seminggu
Namun, sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang menjalani diet sangat rendah kalori mungkin berisiko lebih tinggi terkena batu empedu yang memerlukan rawat inap atau kolesistektomi (operasi pengangkatan kantong empedu).
Batu empedu juga umum di antara pasien obesitas yang menurunkan berat badan dengan cepat setelah operasi bypass lambung. Batu empedu paling mungkin terjadi dalam beberapa bulan pertama setelah operasi.
Para peneliti percaya diet dapat menyebabkan perubahan keseimbangan garam empedu dan kolesterol di kantong empedu. Kadar kolesterol bisa meningkat dan jumlah garam empedu menurun.
Pergi untuk waktu yang lama tanpa makan (melewatkan sarapan misalnya) juga dapat mengurangi kontraksi kantung empedu.
Jika kantung empedu tidak cukup sering berkontraksi untuk mengosongkan empedu, batu empedu dapat terbentuk.
Jika penurunan berat badan yang substansial atau cepat meningkatkan risiko terkena batu empedu, penurunan berat badan yang lebih bertahap tampaknya akan mengurangi risiko terkena batu empedu. Namun, penelitian diperlukan untuk menguji teori ini.
Baca juga: 13 Penyebab Berat Badan Turun Padahal Tidak Sedang Diet
Beberapa diet sangat rendah kalori mungkin tidak mengandung cukup lemak untuk menyebabkan kantung empedu berkontraksi cukup yang diperkukan guna mengosongkan empedunya.
Makanan atau camilan yang mengandung sekitar 10 gram lemak mungkin dibutuhkan agar kantung empedu berkontraksi secara normal.
Tetapi sekali lagi, tidak ada penelitian yang secara langsung menghubungkan komposisi nutrisi makanan dengan risiko batu empedu.
Ada beberapa faktor gaya hidup lain yang dapat meningkatkan peluang seseorang terkena batu empedu.
Ini termasuk::
Baca juga: 5 Manfaat Sarapan Pagi untuk Kesehatan
Faktor risiko lain untuk batu empedu meliputi:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.