KOMPAS.com - Fungsi utama sendi adalah untuk memberikan fleksibilitas, serta sebagai poros anggota gerak.
Sendi yang bermasalah akan menimbulkan rasa nyeri, bahkan pembengkakan. Pembengkakan disertai nyeri pada persendian dapat menjadi gejala dari bursitis.
Bursitis merupakan peradangan pada bursa, yaitu kantong berisi cairan yang berfungsi sebagai pelumas dan bantalan antara tulang dan bagian bergerak lainnya.
Baca juga: Sering Nyeri Pinggang, Waspadai Bursitis
Pelumasan ini berfungsi untuk membantu mengurangi gesekan antara jaringan, seperti tulang, otot, tendon, dan kulit.
Bursa yang meradang menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada sendi yang terkena sehingga rentang gerak penderita menjadi terbatas.
Bursitis sering kali disalahartikan sebagai radang sendi karena rasa sakit dan pembengkakan terjadi di dekat persendian.
Gejala
Melansir WebMD, bursitis menyebabkan pembengkakan, nyeri tekan, dan rasa sakit di daerah sekitar persendian.
Bursitis sering terjadi di sekitar sendi utama, seperti pada bahu, siku, pinggul, pantat, lutut, dan tumit.
Sendi yang terkena mungkin akan mengalami:
- Kekakuan
- Pembengkakan
- Kemerahan
- Terasa hangat pada kulit di sekitar persendian yang terkena
- Kulit di area sendi yang terkena menjadi lebih sensitif terhadap sentuhan
- Penurunan rentang gerak karena sulit menggerakkan sendi yang terkena
Rasa nyeri akibat bursitis dapat semakin parah, terutama jika penderita memiliki endapan kalsium pada area yang terkena.
Baca juga: 6 Penyebab Nyeri dan Pembengkakan Tiba-tiba di Sendi Jari
Gejala ini dapat muncul secara tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa hari atau lebih.
Bursitis dapat menyerang semua persendian tetapi umumnya terjadi pada sendi yang melakukan gerakan berulang yang sama.
Penyebab
Mengutip Mayo Clinic, umumnya bursitis disebabkan oleh gerakan berulang atau posisi yang memberikan tekanan pada bursa di sekitar sendi, seperti:
- Mengangkat beban di atas kepala secara berulang kali
- Postur yang tidak benar saat duduk atau berdiri
- Bersandar menumpu pada siku atau berlutut dalam waktu yang cukup lama
- Cedera sendi, seperti akibat benturan atau kecelakaan yang menyebabkan trauma pada sendi
- Infeksi atau penyakit tertentu yang memengaruhi tulang, seperti :
a. Rheumatoid arthritis
b. Gout arthritis
c. Diabetes
d. Lupus
e. Penyakit tiroid
Diagnosis
Dilansir dari Hopkins Medicine, bursitis dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik dan serangkaian tes pemindaian, seperti:
- Rontgen, untuk memastikan kondisi lain yang menyebabkan nyeri sendi
- MRI dan ultrasound, untuk mendeteksi bursa yang bengkak
- Aspirasi, untuk memeriksa infeksi atau asam urat sebagai penyebab bursitis
- Tes darah, untuk mendeteksi adanya infeksi
Baca juga: 5 Makanan yang Pantang bagi Penderita Nyeri Sendi
Perawatan
Dikutip dari Mayo Clinic, bursitis biasanya dapat membaik dengan sendirinya melalui metode konservatif, seperti:
- Istirahat cukup
- Mengistirahatkan sendi yang terkena, misalnya dengan tidak menggerakkannya terlalu sering
- Kompres dingin bagian sendi yang mengalami bursitis
- Konsumsi obat pereda nyeri atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang dijual bebas, seperti paracetamol, ibuprofen, aspirin, dan diclofenac
- Menggunakan brace atau penyangga pada sendi yang terkena
Jika nyeri sendi dan peradangan pada sendi tidak kunjung membaik, mungkin diperlukan beberapa penanganan berikut:
- Memberikan antibiotik jika peradangan terjadi karena infeksi
- Fisioterapi, untuk:
a. memperkuat otot-otot di sekitar sendi yang terkena
b. mengurangi rasa sakit
c. mencegah bursitis kembali kambuh
- Suntikan kortikosteroid pada bursa yang terkena, untuk meredakan rasa sakit dan peradangan pada bahu atau pinggul penderita
- Menggunakan alat bantu jalan, seperti kursi roda dan tongkat atau kruk untuk membantu mengurangi tekanan pada area sendi yang terkena
- Pada kasus yang parah, bursa yang meradang mungkin harus dikeringkan (drainase) melalui operasi atau pembedahan
Baca juga: 13 Penyebab Nyeri Sendi, Bukan Melulu Karena Radang Sendi
Pencegahan
Dilansir dari WebMD, bursitis tidak selalu dapat dicegah. Namun, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena bursitis, di antaranya:
- Gunakan bantalan atau penyangga ketika mengistirahatkan sendi pada permukaan yang keras, seperti saat berlutut atau duduk
- Jaga berat badan tetap ideal, lakukan diet jika berat badan berlebih
- Lakukan latihan ringan untuk memperkuat otot-otot yang menopang persendian
- Lakukan peregangan ketika dalam posisi yang sama untuk waktu yang lama
- Lakukan pemanasan sebelum memulai aktivitas berat atau olahraga
- Lakukan beberapa variasi gerakan saat berolahraga agar tidak melakukan gerakan yang sama dalam waktu tertentu
- Terapkan postur tubuh yang baik saat duduk dan berdiri
- Hentikan aktivitas jika muncul rasa sakit
- Hindari duduk diam pada waktu yang lama
- Gunakan alat pelindung jika melakukan aktivitas yang membebani sendi dan anggota gerak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.