Diagnosis diabetes tipe 1 biasanya dimulai dengan tes hemoglobin terglikasi (A1C).
Dilansir dari WebMD, tes darah ini dapat menunjukkan kadar gula darah rata-rata selama 2-3 bulan terakhir.
Ini mengukur persentase gula darah yang melekat pada protein pembawa oksigen dalam sel darah merah (hemoglobin).
Semakin tinggi kadar gula darah, maka kian banyak hemoglobin yang dimiliki dengan gula yang melekat.
Tingkat A1C 6,5 persen atau lebih tinggi pada dua tes terpisah dapat menunjukkan diabetes.
Jika tes A1C tidak tersedia atau jika seseorang memiliki kondisi tertentu yang dapat membuat tes A1C tidak akurat, seperti kehamilan atau bentuk hemoglobin tidak umum, dokter mungkin akan menggunakan tes ini:
1. Tes gula darah acak
Sampel darah akan diambil secara acak dan dapat dikonfirmasi dengan pengujian ulang.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?
Nilai gula darah dinyatakan dalam miligram per desiliter (mg/dL) atau milimol per liter (mmol/L).
Terlepas dari kapan terakhir seseorang makan, kadar gula darah acak 200 mg/dL (11,1 mmol/L) atau lebih tinggi bisa menunjukkan diabetes, terutama bila disertai dengan salah satu tanda dan gejala diabetes, seperti sering buang air kecil dan haus yang ekstrem.
2. Tes gula darah puasa
Pada tes ini, sampel darah akan diambil setelah puasa semalam.
Kadar gula darah puasa kurang dari 100 mg/dL (5,6 mmol/L) adalah normal.
Sementara, tingkat gula darah puasa dari 100 hingga 125 mg/dL (5,6 hingga 6,9 mmol/L) dianggap pradiabetes.
Jika 126 mg/dL (7 mmol/L) atau lebih tinggi pada dua tes terpisah, seseorang dapat didiagnosis menderita diabetes.
Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Bau Mulut?
Jika seseorang didiagnosis menderita diabetes, dokter mungkin juga akan menjalankan tes darah untuk memeriksa autoantibodi yang umum terjadi pada diabetes tipe 1.
Tes-tes ini membantu dokter membedakan antara diabetes tipe 1 dan tipe 2 ketika diagnosisnya tidak pasti.
Kehadiran keton (produk sampingan dari pemecahan lemak) dalam urine juga bisa menunjukkan diabetes tipe 1, bukan tipe 2.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.