Menurut Pusat Kanker Memorial Sloan Kettering, hasil penelitian menunjukkan bahwa serai mungkin memiliki beberapa kemampuan mencegah infeksi.
Misalnya, ramuan itu tampaknya mengurangi kejadian sariawan, infeksi jamur yang biasanya menyerang orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti mereka yang mengidap HIV.
Di banyak negara tempat tanaman serai berasal dari daerah tersebut, orang akan mengambil batang serai dan mengunyahnya sebagai cara untuk meningkatkan kesehatan gigi dan menjaga mulut tetap bersih.
Jurnal The Food Chemistry Journal yang menerbitkan sebuah studi mengonfirmasi temuan ini.
Para penulis melihat 12 herbal dan menemukan bahwa ekstrak herbal serai adalah salah satu penghambat pertumbuhan bakteri yang paling kuat dalam sampel laboratorium.
Serai terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan gigi berlubang di mulut, termasuk Streptococcus sanguinis.
Berdasarkan sebuah studi, serai mungkin dapat mengurangi rasa nyeri.
Ini berarti bahwa minum teh serai berpotensi membantu mencegah seseorang merasakan nyeri.
Baca juga: 10 Manfaat Kesehatan Tiram, Makanan Laut Kaya Nutrisi
Hasil penelitian tahun 2015 menunjukkan bahwa minum racikan teh serai setiap hari selama 30 hari dapat meningkatkan konsentrasi hemoglobin dalam tubuh.
Para peneliti mengambil tes darah dari 105 subjek manusia di awal dan menghabiskan waktu 10 dan 30 hari.
Mereka menyimpulkan bahwa minum teh serai meningkatkan pembentukan sel darah merah.
Meskipun mereka tidak mengidentifikasi secara tepat bagaimana serai melakukan ini, mereka menyarankan bahwa sifat antioksidan racikan teh serai dapat berperan.
Minum teh serai dapat memiliki efek diuretik, yang berarti merangsang ginjal untuk mengeluarkan lebih banyak urine dari biasanya.
Menurut sebuah studi skala kecil di Journal of Renal Nutrition, minum teh serai meningkatkan produksi urine lebih banyak daripada minuman lain.
Efek diuretik pada tubuh ini dapat bermanfaat dalam kasus di mana retensi air menyebabkan kembung.
Ini adalah gejala umum dari sindrom pramenstruasi (PMS).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.