Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/12/2021, 14:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa jenis insektisida yang digunakan di rumah untuk mengusir nyamuk, kecoa, lalat, atau serangga lainnya terkadang berisiko menyebabkan keracunan.

Keracunan insektisida ini umumnya terjadi ketika zat pembasmi serangga ini tertelan, terhirup, terkena kulit, atau masuk ke mata.

Biasanya, keracunan insektisida di rumah dialami anak-anak yang sedang mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dan gemar memasukkan segala sesuatu ke mulut.

Sebelum mengenali cara mengangani orang yang keracunan insektisida, kenali dulu beberapa dampaknya.

Baca juga: Mengenal Histamin, Biang Ratusan Warga Jember Keracunan Ikan Tongkol

Dampak keracunan insektisida

Melansir MSD Manual, jenis insektisida yang jamak digunakan yakni organofosfat, karbamat, piretrin, dan piretroid.

Beberapa jenis insektisida di atas tidak berbau, sehingga orang tidak sadar terpapar racun serangga ini.

Dampak keracunan insektisida jenis organofosfat dan karbamat dapat memengaruhi saraf, sehingga kinerja organ terganggu sampai berhenti berfungsi.

Sedangkan insektisida jenis piretin dan piretroid yang terbuat dari ekstrak bunga ini jarang menyebabkan keracunan.

Namun, kadang-kadang insektisida dari bahan alami ini dapat menyebabkan reaksi alergi bagi beberapa orang yang sensitif.

Orang bisa mengalami keracunan insektisida piretin dan piretroid apabila zat ini masuk ke tubuh seseorang dalam jumlah banyak.

Baca juga: Waspadai Keracunan Ikan Buntal, Kenali Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya

Cara mengatasi keracunan insektisida

Cara menangani orang yang keracunan insektisida perlu disesuaikan dengan jenis keracunannya.

Melansir laman resmi Enviromental Protection Agency (EPA) AS, berikut beberapa cara mengatasi keracunan insektisida sesuai jenisnya:

  • Mengatasi keracunan insektisida yang tertelan

Pertolongan pertama untuk mengatasi keracunan insektisida, segera bawa penderita ke rumah sakit terdekat. Biasanya, petugas kesehatan memberikan obat untuk merangsang muntah agar racun serangga keluar dari tubuh.

  • Mengatasi keracunan insektisida yang terkena mata

Selaput mata dapat menyerap racun serangga lebih cepat ketimbang bagian tubuh lainnya. Ketika terkena mata, insektisida bisa merusak mata dalam hitungan menit.

Jika racun serangga terciprat ke mata, segera buka kelopak mata yang terkena insektisida dan basuh dengan air bersih yang mengalir dari keran atau selang minimal 15 menit.

Setelah itu, baru bawa penderita ke rumah sakit agar dievaluasi oleh petugas kesehatan. Perhatian, jangan menggunakan obat tetes mata atau bahan kimia lain untuk menetralkan racun serangga.

Baca juga: Hati-hati, Efek Minum Minyak Kayu Putih Sembarangan Bisa Keracunan

  • Mengatasi keracunan insektisida yang terkena kulit

Jika insektisida terkena kulit, basahi area kulit tersebut dengan air mengalir dan lepaskan pakaian yang terkontaminasi racun serangga.
Setelah itu, mandi dan keramas sampai bersih. Kemudian, buang pakaian yang terkontaminasi insektisida, atau cuci sampai bersih tapi pisahkan dari cucian lain.

  • Mengatasi keracunan insektisida yang terhirup

Apabila orang tanpa sengaja menghirup dan keracunan insektisida, segera bawa korban ke luar ruangan agar bisa menghirup udara segar dan kontak tenaga medis terdekat untuk meminta bantuan.

Pastikan penolong korban keracunan insektisida semprot ini menggunakan masker dengan tingkat kerapatan tinggi seperti respirator.

Jika kulit korban membiru atau mengalami sesak napas, berikan pernapasan buatan atau oksigen, atau segera bawa ke rumah sakit terdekat.

Dokter biasanya memantau orang yang sesak napas setelah keracunan insektisida sembari memberikan obat untuk meredakan keracunan.

Baca juga: Waspada, Keracunan Disinfektan bisa sampai Sebabkan Kematian

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com