Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat dan Bahaya Makan Ikan Asin bagi Kesehatan

Kompas.com - 02/01/2022, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Zat besi yang terkandung dalam ikan asin akan membantu tubuh dalam memproduksi sel darah dan mencegah anemia.

Adapun gejala anemia antara lain:

  • Mudah merasa lelah.
  • Sering merasa pusing dan sakit kepala.
  • Sering tidak fokus dalam melakukan aktivitas.
  • Memiliki resiko tinggi terhadap beberapa penyakit.

4. Ikan asin menjaga sistem imun tubuh

Mengutip Dr Health Benefits, ikan asin ternyata juga mampu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Hal itu karena kandungan manfaat protein yang ada pada ikan asin.

Jika daya tahan tubuh seseorang baik, maka tidak akan mudah merasa lelah dan tidak mudah terserang penyakit.

Baca juga: Hati-hati, Kacang Mete Goreng Asin Tak Ramah Hipertensi

5. Ikan asin membantu pembentukan otot

Mengutip Dr Health Benefits, ikan asin memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, yaitu sekitar 42 gram protein per 100 gr.

Protein ini akan sangat berguna untuk membangun otot dan meningkatkan massa otot, terutama bagi mereka yang sedang menjalani program pembentukan otot.

6. Ikan asin sebagai sumber energi bagi tubuh

Dalam 100 gram ikan asin kering dapat memberikan energi bagi tubuh sebanyak 193 kkal.

Mengutip Dr Health Benefits, hal ini dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh dalam satu hari.

Apalagi jika dipadukan dengan bahan makanan lain yang memiliki nilai gizi tinggi, seperti sayuran hijau.

Namun hampir setiap makanan memiliki efek sampingnya, termasuk ikan asin ini.

Baca juga: 8 Cara Menghilangkan Tulang Ikan yang Tersangkut di Tenggorokan

Bahaya makan ikan asin

Mengutip FAO, daging ikan umumnya mengandung 74-80 persen air dan ikan berlemak 60-65 persen.

Selama pengasinan untuk membuat ikan asin, air tersebut dihilangkan dan digantikan dengan garam.

Batasan kebutuhan garam setiap orang per harinya ditetapkan Kementerian Kesehatan 5 gram (1 sendok teh).

Mengutip Kementerian Kesehatan, tingginya jumlah natrium dalam sel dan mengganggu keseimbangan cairan tubuh.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau