Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2022, 18:00 WIB

KOMPAS.com - Sindrom syok toksik (TSS) adalah kondisi langka yang dapat mengancam jiwa atas penggunaan tampon dan menstrual cup yang tidak tepat.

Mengutip Verywell Healthsindrom syok toksik adalah komplikasi infeksi oleh satu atau lebih dari berbagai jenis bakteri yang melepaskan eksotoksin berbahaya saat berkembang biak.

Bakteri tersebut di antaranya, yaitu:

  • Staphylococcus aureus: jenis ini adalah bagian dari "flora" normal tubuh. Itu dapat hidup di tubuh tanpa menyebabkan infeksi dan kebanyakan orang dapat mengembangkan antibodi untuk melawannya.
  • Clostridium sordellii: bakteri ini biasanya ditemukan di vagina dan mungkin tidak menyebabkan infeksi (kecuali mereka memasuki aliran darah).
  • Streptococcus pyogenes: jenis bakteri ini ditemukan pada pasien dengan sistem kekebalan yang lemah atau infeksi lain (seperti selulitis).

Baca juga: Masturbasi saat Haid, Apakah Berbahaya?

Penyakit sindrom syok toksik ini sebenarnya dapat terjadi pada wanita maupun pria, yang mengalami keadaaan klinis, seperti:

  • Infeksi luka bedah dan pascapersalinan.
  • Mastitis.
  • Septorhinoplasty: operasi kosmetik yang bertujuan untuk mengubah bentuk hidung.
  • Sinusitis.
  • Osteomielitis: infeksi tulang yang umumnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus.
  • Radang sendi.
  • Luka bakar.
  • Lesi kulit.
  • Subkutan: penyuntikan obat atau vaksin.

Namun, sekitar setengah dari semua kasus TSS terkait dengan wanita yang sedang haid.

Mengutip Healthline, risiko mengembangkan sindrom syok toksik dikaitkan dengan penggunaan produk haid yang dimasukkan ke dalam vagina, seperti tampon dan menstrual cup.

Pakar sebenarnya menyarankan menggunakan pembalut lebih aman dari pada menstrual cup dan tampon.

Namun, sebagian besar profesional medis berpendapat bahwa yang menjadi penyebab TSS itu lebih karena penggunaan tampon maupun menstrual cup yang tidak tepat.

Baca juga: Darah Haid Menggumpal

Mengutip Better Health, tampon dapat meningkatkan risiko TSS dalam dua cara, meliputi:

  • Tampon (terutama jenis daya serap tinggi) yang tertinggal di dalam vagina dalam waktu lama dapat mendorong pertumbuhan bakteri.
  • Tampon dapat menempel pada dinding vagina, terutama saat aliran darah ringan, menyebabkan lecet kecil saat dikeluarkan.

Mengutip Healtline, penggunaan manstrual cup aman dari TSS, asal melakukan menggunakannya secara tepat sebagai berikut:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+