Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2021, 20:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Darah haid yang menggumpal merupakan keluhan umum yang terjadi pada wanita.

Gumpalan tersebut memiliki bentuk seperti gel dari darah yang dikeluarkan dari rahim selama menstruasi.

Namun, tidak menutup kemungkinan jika gumpalan darah haid menandakan adanya kondisi medis tertentu.

Baca juga: Keluar Gumpalan Darah saat Haid, Normal atau Tidak?

Tipe

Seperti yang sudah disebutkan, memiliki gumpalan darah saat menstruasi merupakan keluhan yang umum terjadi.

Namun, menurut Healthline, gumpalan darah dapat dibedakan menjadi 2 bagian untuk membantu Anda mendeteksi kondisi medis yang mungkin memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, yaitu:

Gumpalan normal

  • Ukuran gumpalan kecil
  • Hanya terjadi sesekali, terutama saat menjelang awal siklus menstruasi
  • Warna darah tampak cerah atau merah tua

Gumpalan abnormal

  • Berukuran lebih besar
  • Terjadi secara teratur selama menstruasi berlangsung
  • Mengalami menstruasi berat sehingga harus mengganti pembalut setiap 2 jam

Penyebab

Pada umumnya, darah haid dapat menggumpal akibat pendarahan menstruasi yang berat dan berlangsung lebih dari 7 hari.

Menurut Verywell Health, bergantung pada usia dan riwayat kesehatan Anda, terdapat berbagai kondisi yang dapat meningkatkan volume aliran menstruasi dan menyebabkan gumpalan darah haid yang tidak normal, seperti:

Baca juga: 6 Warna Darah Haid dan Artinya Bagi Kesehatan Wanita

  • Keguguran
  • Fibroid rahim, pertumbuhan non-kanker di rahim yang umum terjadi dan dapat menyebabkan pendarahan hebat
  • Endometriosis, jaringan endometrium tumbuh di luar rahim
  • Adenomyosis, jaringan endometrium pada lapisan rahim mulai tumbuh ke dinding rahim dan seringkali membuat rahim menjadi lebih besar
  • Ketidakseimbangan hormon, menyebabkan pelepasan lapisan rahim yang tidak teratur sehingga menyebabkan pembekuan dan pendarahan hebat
  • Bekas luka caesar, pendarahan abnormal terkait dengan bekas luka dari operasi caesar
  • Kanker rahim atau leher rahim, menjadi sumber pembekuan darah yang potensial

Komplikasi

Mengutip Healthline, salah satu komplikasi utama dari darah haid yang menggumpal akibat menstruasi yang berat adalah anemia defisiensi besi.

Anemia ini merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika tidak ada cukup zat besi dalam darah untuk membuat sel darah merah yang sehat. Gejalanya meliputi:

  • Kelelahan
  • Lemah
  • Pucat
  • Sesak napas
  • Nyeri dada

Oleh karena itu, segera hubungi dokter Anda saat mengalami darah haid yang menggumpal, terutama jika disertai gejala di atas.

Diagnosis

Perlu diketahui bahwa gumpalan darah saat menstruasi bukanlah suatu kondisi medis. Namun kondisi ini dapat menjadi gejala dari kondisi lain yang mendasarinya.

Baca juga: Ganti Pembalut Idealnya Tiap Berapa Jam Saat Haid?

Melansir Verywell Health, berikut jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis penyebab terjadinya gumpalan darah, antara lain:

  • Tes darah, melihat fungsi tiroid dan memeriksa ketidakseimbangan hormon, anemia, atau masalah dengan cara pembekuan darah
  • Tes Pap, memeriksa sel dari serviks untuk mendeteksi penyebab perdarahan hebat dan gumpalan
  • Ultrasound, memantau aliran darah dan memeriksa masalah seperti fibroid atau endometriosis
  • Biopsi endometrium, evaluasi pada sampel jaringan lapisan rahim untuk mencari sel-sel abnormal
  • Sonohysterogram, memeriksa lapisan rahim
  • Histeroskopi, membantu mendiagnosis polip dan fibroid
  • Tes pencitraan seperti CT, MRI, dan Sinar-X untuk memeriksa rahim melalui gambar

Perawatan

Mengontrol perdarahan menstruasi yang berat adalah cara terbaik untuk mengatasi gumpalan darah haid.

Menurut Healthline, Anda dapat melakukannya dengan cara sebagai berikut:

  • Kontrasepsi hormonal dan obat-obatan lainnya
    Bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan lapisan rahim atau fibroid, mengurangi aliran darah menstruasi, dan membantu pembekuan darah.
  • Operasi
    Prosedur ini dilakukan jika didasari oleh kondisi yang kronis seperti pelebaran serviks, pengikisan lapisan rahim, atau pertumbuhan rahim yang tidak merespon pengobatan.

Baca juga: 4 Macam Gangguan Haid yang Tak Boleh Disepelekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau