Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Stroke Kriptogenik yang Belum Diketahui Penyebabnya

Kompas.com - 11/01/2022, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Metode pengobatan stroke biasanya didasarkan pada apa yang menjadi pemicunya.

Sayangnya, tidak semua store terjadi karena penyebab yang jelas. Dalam dunia medis, stroke yang tidak jelas penyebabnya ini dikenal dengan istilah stroke kriptogenik.

Sebesar 85% persen kasus stroke terjadi karena adanya penyumbatan arteri di area otak, yang disebut dengan stroke iskemik.

Sementara itu, sekitar 15 persen stroke terjadi karena ada pembuluh darah yang pecah di otak, yang disebut dengan istilah stroke hemoragik.

Namun, 25% sisanya terjadi tanpa sebab. Dengan kata lain, hasil pengujian medis pun tidak bisa menunjukan penyebab pasti.

Baca juga: Memaksimalkan Penanganan Anak dengan ASD Melalui Structured Teaching

Bagaimana cara mengatasi stroke kriptogenik?

Melansir data Clevelanf Clinic, sebagian besar dokter melakukan pengobatan storke kriptogenik dengan pemberian aspirin.

Meski demikian, langkah terbaik untuk mengatasi jenis stroke ini adalah dengan memahami gejalanya agar pasien bisa mendapatkan pertolongan medis dengan cepat.

"Pengobatan dini adalah kunci penting untuk pengobatan semua jenis stroke meskipun penyebabnya tidak diketahui," ucap Irene Katzan, ahli syaraf dari Cleveland Clinic.

Katzan juga berkata, salah satu cara dokter mengurangi jumlah stroke kriptogenik adalah dengan melakukan evaluasi menyeluruh.

"Evaluasi medis setelah stroke sangat penting dan diagnosis stroke kriptogenik mungkin bergantung pada seberapa intens faktor pemicu stroke itu terjadi," tambahnya.

Dokter biasanya melakukan hal berikut untuk menemukan penyebab stroke:

  • Pemeriksaan Jantung
  • Pemantauan ritme jantung.
  • Periksa pembuluh darah di kepala dan leher.
  • Memeriksa jaringan otak.

“Fibrilasi atrium atau detak jantung tidak teratur, dapat menyebabkan beberapa stroke kriptogenik,” kata Katzan.

Namun, diagnosis stroke sulit dilakukan jika fibrilasi atrium tidak terjadi saat proses pemeriksaan dokter.

Karena itu, dibutuhkan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi adanya stroke kriptogenik.

Baca juga: Pneumonia

Mengurangi risiko stroke

Cara terbaik untuk melawan stroke adalah melakukan tindakan pencegahan.

Untuk mencegah stroke, Anda harus menerapkan pola makan bergizi seimbang, mempertahankan berat badan ideal dan rutin berolahraga.

Semua hal tersebt diperlukan untuk menghindari kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, yang keduanya bisa meningkatkan risiko stroke.

"Selain membuat pilihan yang sehat, penting untuk mengikuti rencana perawatan dokter," Katzan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau