KOMPAS.com - Peripartum cardiomyopathy (PPCM) adalah jenis gagal jantung yang langka.
Penyakit ini terjadi selama kehamilan atau segera setelah melahirkan.
Kondisi tersebut melemahkan otot jantung dan menyebabkan jantung menjadi membesar.
Baca juga: Kenali Apa itu Miokarditis, Radang Jantung yang Perlu Diwaspadai
Akibatnya, jantung tidak dapat memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh.
Kardiomiopati peripartum adalah bentuk kardiomiopati dilatasi, kondisi ketika tidak ada penyebab pelemahan jantung lain yang dapat ditemukan.
Penyakit ini dapat terjadi pada wanita subur dari segala usia, tetapi paling sering terjadi setelah usia 30 tahun.
Faktor risiko PPCM meliputi:
Melansir Medline Plus, gejala PPCM meliputi:
Baca juga: Kenali Apa itu Kardiomiopati, Gejala, dan Penyebabnya
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda cairan di paru-paru dengan menyentuh dan mengetuk dengan jari.
Stetoskop akan digunakan untuk mendengarkan bunyi paru-paru, detak jantung yang cepat, atau suara jantung yang tidak normal.
Guna memastikan kondisi lebih lanjut, dokter dapat menggunakan tes diagnosis berikut:
Tujuan pengobatan PPCM adalah untuk menjaga agar cairan ekstra tidak terakumulasi di paru-paru dan membantu jantung pulih semaksimal mungkin.
Ada beberapa jenis obat yang dapat diresepkan dokter untuk mengatasi gejala. Obat-obatan tersebut meliputi:
Baca juga: 6 Gejala Penyakit Jantung Kardiomiopati Dilatasi dan Penyebabnya
Dapatkan bantuan medis segera jika mengalami nyeri dada, palpitasi, pingsan, atau gejala baru secara tiba-tiba.
PPCM dapat menyebabkan komplikasi yang parah, seperti:
Kebiasaan gaya hidup tertentu dapat menurunkan risiko PPCM.
Lakukan perubahan gaya hidup berikut:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.