KOMPAS.com - Bayi sungsang adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan posisi kepala bayi berada di atas atau jauh dari jalan lahir menjelang persalinan.
Idealnya, posisi kepala bayi ketika sudah mendekati waktu kelahiran berada di dekat vagina ibu hamil.
Namun, pada posisi bayi sungsang, bagian bokong atau kaki bayi di dalam kandungan justru paling dekat dengan jalan lahir.
Baca juga: Kenali Apa itu Bayi Sungsang, Penyebab, Cara Mengatasinya
Kondisi ini meningkatkan risiko bayi lahir dengan cedera. Untuk meminimalkan risiko ini, dokter biasanya menyarankan ibu hamil menjalani persalinan dengan operasi caesar.
Terkadang, beberapa ibu hamil bayi sungsang dianjurkan menjajal beberapa cara mengatasi masalah kehamilan ini menjelang persalinan. Salah satunya dengan mengganti posisi tidurnya. Simak penjelasan berikut.
Baca juga: Olahraga yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Ibu Hamil
Melansir Healthline, ibu hamil dianjurkan menjajal posisi tidur miring dengan bagian sela-sela kaki diganjal bantal agar bayi tidak sungsang.
Dengan posisi tidur miring ini, bagian panggul ibu hamil bakal lebih terbuka, sehingga bayi di dalam kandungan dapat berputar lebih leluasa.
Ibu hamil sebaiknya menjajal posisi tidur ini begitu usia kehamilan memasuki minggu-minggu terakhir menjelang persalinan, atau ketika perut sudah tumbuh besar.
Selain potensial untuk membantu memperbaiki posisi bayi sungsang, posisi tidur ini juga dapat mencegah sakit punggung yang biasanya dirasakan ibu hamil di trimester akhir.
Meskipun studi penunjang yang membuktikan efektivitas posisi tidur ini dalam membantu mengatasi bayi sungsang masih minim, namun posisi tidur ini ideal untuk ibu hamil di trimester ketiga, sehingga tidak ada salahnya untuk dicoba.
Baca juga: 7 Makanan yang Baik dan Sehat untuk Ibu Hamil
Untuk mengatasi bayi sungsang, dokter biasanya menyarankan ibu hamil menjalani prosedur medis external cephalic version (ECV).
Tindakan medis ini dilakukan dengan memberikan tekanan pada perut ibu hamil, tujuannya untuk mendorong bayi agar bisa manuver ke posisi ideal menjelang persalinan.
Kendati bermanfaat dengan tingkat keberhasilan lebih dari 50 persen, namun prosedur ini dapat membuat ibu hamil merasa sangat tidak nyaman atau bahkan kesakitan.
Tindakan ECV umumnya hanya disarankan pada ibu hamil bayi pertama. Dokter tidak merekomendasikannya untuk ibu hamil bayi sungsang karena anak kembar, kekurangan cairan ketuban, atau solusio plasenta.
Baca juga: Fakta Seputar Plasenta Previa, Biang Pendarahan pada Ibu Hamil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.