KOMPAS.com - Gorengan adalah salah satu hidangan populer dan jadi makanan favorit banyak orang.
Tekstur makanan yang jadi lebih renyah dan cita rasanya lebih gurih membuat gorengan banyak disukai.
Namun, di balik kelezatan gorengan, ada bahaya kesehatan yang harus dipertimbangkan.
Simak penjelasan bagaimana dan apa saja bahaya gorengan untuk kesehatan jantung berikut.
Baca juga: Berapa Kalori Gorengan seperti Tahu Isi, Tempe, Bakwan, Pisang Goreng?
Melansir Healthline, gorengan termasuk makanan tinggi kalori. Ketika digoreng, makanan bakal kehilangan air dan menyerap lemak, sehingga kalorinya melonjak.
Segala jenis makanan yang digoreng memiliki lemak dan kalori lebih tinggi ketimbang makanan yang dimasak dengan teknik lain.
Sebagai gambaran, seporsi kentang pangang memiliki 93 kalori dan 0 gram lemak. Sedangkan seporsi kentang goreng bisa mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak.
Selain itu, makanan digoreng juga banyak mengandung lemak trans. Lemak ini bisa terbentuk ketika lemak tak jenuh melewati proses hidrogenisasi.
Proses terbentuknya lemak trans gorengan dapat terjadi karena minyak goreng dipanaskan dengan suhu sangat tinggi selama memasak.
Proses ini secara alami mengubah struktur kimia lemak, sehingga susah dicerna tubuh dan berdampak negatif untuk kesehatan, termasuk jantung.
Baca juga: Berapa Kalori Chicken Nugget Goreng?
Mengingat gorengan tinggi kalori dan lemak trans, makanan ini dapat meningkatkan tekanan darah, kolesterol jahat, dan obesitas. Semuanya bisa berkontribusi pada penyakit jantung.
Dilansir dari EatThis, berikut beberapa bahaya gorengan untuk kesehatan jantung menurut penelitian:
Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Heart, makan gorengan bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Para peneliti mengumpulkan data 17 penelitian dengan objek studi 560.000 orang.
Hasilnya, orang yang kerap makan gorengan memiliki risiko terkena serangan jantung 28 persen lebih tinggi ketimbang orang yang tidak atau jarang makan gorengan.
Baca juga: 5 Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Per Hari
Selain meningkatkan risiko serangan jantung, orang yang kerap makan gorengan juga memiliki risiko terkena penyakit jantung koroner 22 persen lebih tinggi ketimbang orang yang tidak makan atau jarang makan gorengan.
Seperti disinggung di atas, gorengan yang cenderung tinggi kalori, banyak mengandung lemak trans, dan bisa menyebabkan kadar kolesterol jahat melonjak.
Kadar lolesterol tinggi lambat laun dapat menyebabkan lemak menumpuk di dinding pembuluh darah arteri jantung. Kondisi ini yang dikenal dengan aterosklerosis ini bisa menyebabkan penyakit jantung koroner.
Orang yang sering makan gorengan juga berisiko 37 persen lebih tinggi terkena gagal jantung ketimbang orang yang jarang makan gorengan.
Gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung tidak mampu memompa darah secara optimal.
Setiap orang yang makan 114 gram gorengan per minggu, risikonya terkena gagal jantung bisa bertambah 12 persen.
Mengingat beberapa bahaya gorengan untuk kesehatan jantung, ada baiknya Anda mempertimbangkan makan dengan teknik masak yang lebih sehat. Seperti direbus, dikukus, atau dipanggang.
Baca juga: Kalori Nasi Goreng dan Cara Membuat Nasi Goreng Lebih Sehat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.