Apabila tidak mendapatkan penanganan medis tepat, trombosit bisa menurun dan penderita bisa mengalami pendarahan.
Perlu diingat, selama masa transisi dari fase demam ke fase kritis sebenarnya penderita DBD berisiko tinggi mengalami kebocoran pembuluh darah.
Tanda-tanda kebocoran pembuluh darah ini bisa dikenali lewat gejala muntah terus-menerus, mimisan, liver bengkak, dan sakit perut tak tertahankan.
Baca juga: Perbedaan Gejala Demam Berdarah (DBD) dan Covid-19
Ketika sudah berhasil melewati fase kritis, penderita DBD bakal memasuki fase sembuh pada hari kelima atau hari keenam sejak gejala penyakit muncul.
Pada fase ini, penderita bakal kembali merasakan demam. Namun, hal itu diikuti kenaikan kadar trombosit yang berangsur normal.
Selain itu, penderita juga bakal merasakan kondisi tubuhnya membaik, nafsu makan mulai muncul, sakit perut tidak parah, dan gejala penyakit lainnya mulai berkurang secara signifikan.
Untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit, cara mengatasi DBD pada fase sembuh ini yakni melanjutkan pengobatan, cukup minum, makan makanan tinggi protein, jangan lupa makan buah dan sayur, dan istirahat.
Dengan penaganan yang tepat, penderita biasanya segera sembuh dari penyakitnya dan terhindar dari bahaya komplikasi DBD yang dapat berdampak fatal.
Baca juga: 12 Gejala DBD (Demam Berdarah) pada Anak yang Pantang Disepelekan
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari penyakit DBD. Melansir WebMD, antara lain:
Lindungi diri dan keluarga dengan mengenali fase DBD dan cara pencegahannya di atas.
Baca juga: 3 Cara Penularan Demam Berdarah (DBD)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.