Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gejala dan Penyebab Stroke Tulang Belakang

Kompas.com - 27/01/2022, 06:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.comStroke tulang belakang terjadi ketika suplai darah ke sumsum tulang belakang terputus.

Tanpa suplai darah yang memadai, sumsum tulang belakang tidak akan menerima oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk berfungsi.

Setiap gangguan pada suplai darah dapat merusak sumsum tulang belakang dan mencegahnya berkomunikasi dengan bagian tubuh lainnya.

Tulang belakang menggunakan impuls saraf untuk berkomunikasi dengan berbagai bagian tubuh.

Pada kasus stroke tulang belakang yang parah, kurangnya komunikasi dapat menyebabkan kelumpuhan dan dapat mengancam jiwa.

Baca juga: Selain Kecanduan, Pengguna Ganja Lebih Berisiko Alami Stroke

Tidak seperti stroke lainnya, stroke tulang belakang biasanya tidak mengganggu suplai darah ke otak. Namun, mereka memiliki penyebab yang sama.

Mayoritas stroke tulang belakang adalah iskemik, yang berarti bahwa mereka hasil dari pembekuan darah di pembuluh darah.

Terkadang, pendarahan dari pembuluh darah yang pecah dapat menyebabkan stroke tulang belakang. Jenis stroke ini disebut stroke hemoragik.

Stroke tulang belakang jarang terjadi, terhitung hanya 1,25 persen dari semua stroke.

Gejala stroke tulang belakang

Gejala stroke tulang belakang dapat bervariasi pada tiap orang, tergantung pada lokasi stroke di tulang belakang.

Tingkat keparahan kerusakan juga akan mempengaruhi gejala yang dialami seseorang.

Gejala utama stroke tulang belakang adalah rasa sakit yang tiba-tiba dan ekstrem di leher dan punggung. Gejala lain dapat mencakup:

  • kejang otot
  • kesulitan bergerak
  • mati rasa
  • inkontinensia, kehilangan kontrol kandung kemih
  • perasaan geli
  • kelemahan otot
  • kelumpuhan
  • sulit bernapas

Dalam kasus yang parah, stroke tulang belakang dapat menyebabkan kematian.

Baca juga: 8 Gejala Stroke pada Anak, dari Kejang hingga Badan Lunglai

Penyebab stroke tulang belakang

Mayoritas stroke tulang belakang terjadi karena perubahan bentuk pembuluh darah.

Misalnya, dinding pembuluh darah bisa menebal sehingga menyebabkan pembuluh menyempit.

Ini kadang-kadang dapat terjadi sebagai konsekuensi alami dari penuaan.

Namun, faktor-faktor tertentu meningkatkan kemungkinan hal ini terjadi, termasuk:

  • kolesterol tinggi
  • tekanan darah tinggi
  • penyakit jantung atau riwayat keluarga penyakit jantung
  • kegemukan
  • diabetes
  • merokok
  • konsumsi alkohol berlebihan
  • kurang olahraga

Semua faktor ini memberi tekanan tambahan pada sistem peredaran darah, meningkatkan kemungkinan pembuluh darah rusak atau tidak berfungsi.

Misalnya, tekanan darah tinggi dapat merusak dan melemahkan pembuluh darah, membuatnya lebih mungkin pecah dan berdarah. Hal ini dapat menyebabkan stroke.

Dalam beberapa kasus, masalah dengan jantung atau aorta dapat menyebabkan stroke tulang belakang.

Masalah-masalah ini termasuk tekanan darah yang sangat rendah atau kurangnya aliran darah melalui aorta.

Dalam kasus yang jarang terjadi, pembuluh darah yang kusut juga dapat menyebabkan stroke tulang belakang.

Baca juga: 10 Makanan yang dapat Mengurangi Risiko Stroke

Penanganan stroke tulang belakang

Perawatan untuk stroke tulang belakang akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Dalam kasus stroke tulang belakang iskemik, dokter akan memberikan obat untuk mengencerkan darah dan mengurangi risiko pembekuan darah.

Ini dikenal sebagai obat antiplatelet dan antikoagulan.

Mereka termasuk obat-obatan umum, seperti aspirin.

Obat mungkin juga diperlukan untuk mengelola gejala dan faktor risikonya.

Misalnya, untuk orang dengan tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi, dokter mungkin meresepkan obat untuk mengendalikan faktor-faktor ini.

Seseorang yang mengalami kelumpuhan dapat mengambil manfaat dari terapi okupasi dan fisik sehingga memungkinkan untuk mendapatkan kembali beberapa rentang gerak.

Jika seseorang kehilangan kendali atas kandung kemihnya, mereka mungkin memerlukan kateter urine.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com