KOMPAS.com - Kutu rambut adalah serangga kecil yang memakan darah dari kulit kepala manusia sebagai inangnya.
Orang yang mempunyai kutu rambut biasanya kepalanya sering gatal, merasakan sensasi menggelitik di kulit kepala, dan terdapat telur kutu di helaian rambut.
Di Indonesia, telur kutu rambut disebut juga dengan nama lingsa.
Untuk menghilangkan kutu rambut cukup dengan perawatan rumahan, seperti berikut ini:
Baca juga: Cara Hilangkan Kutu Rambut dengan Minyak Kelapa
Mengutip Healthline, menyisir basah adalah cara umum untuk menghilangkan kutu rambut.
Menurut Jurnal Medis Inggris, metode menyisir basah ini memiliki manfaat seperti membuat kutu lebih terlihat dan membedakannya dari ketombe.
Menyisir basah caranya, yaitu:
Meskipun metode menyisir basah bisa efektif, itu juga memakan waktu dan membutuhkan ketelatenan untuk mengulangi tahapannya beberapa kali.
Baca juga: Kutu Rambut
Mengutip Healthline, menggunakan minyak adalah salah satu cara membunuh kutu rambut dan mempermudah menghilangkannya dari rambut kepala.
Ada beberapa minyak esensial yang bisa dimanfaatkan untuk membunuh kutu rambut, di antaranya yaitu:
Langkah-langkah yang bisa dilakukan, yaitu:
Disarankan sisir, handuk, serta sarung bantal dan topi yang telah kontak dengan orang memiliki kutu rambut, dicuci bersih.
Caranya sebagai berikut:
Ikuti prosedur ini setiap hari selama seminggu. Kemudian, selama dua minggu ke depan, periksa dengan menyisir setiap malam untuk memastikan kutu sudah hilang.
Baca juga: 5 Cara Mudah Menghilangkan Kutu Rambut
Mengutip Verywell Health, kutu rambut berada dekat dengan kulit kepala tetapi juga dapat ditemukan di bulu mata dan alis.
Serangga ini tidak melompat atau terbang melainkan merangkak di sekitar kulit menggunakan kaki mereka yang seperti cakar.
Mereka cenderung paling aktif di malam hari dan mereka dapat mengganggu tidur.
Tanda dan gejala serangan kutu rambut meliputi:
Kutu memiliki tiga bentuk berbeda:
Baca juga: 3 Cara Menghilangkan Kutu Rambut Secara Alami dan dengan bantuan Obat
Mengutip Healthline, segera setelah telur kutu menetas, nimfa membutuhkan makanan.
Nimfa akan menggunakan cakar mereka untuk merangkak dari helai rambut ke kulit kepala dan menghisap darah inangnya.
Kutu dewasa muda dan dewasa memakan darah inang beberapa kali sehari.
Selama ada sumber makanan yang tersedia, kutu dewasa dapat hidup selama 30 hari pada manusia.
Namun, kutu dapat terus berkembang biak. Kutu betina bertelur hingga 6 telur setiap hari.
Kutu dewasa tidak dapat hidup lebih dari 24 jam di permukaan bukan manusia, seperti karpet, lantai kayu, pakaian, furnitur, helm olahraga, headphone, atau aksesori rambut.
Namun jika Anda telah mengidentifikasi kutu di rumah Anda, isolasi dan cuci item dan area tersebut dalam waktu setidaknya 72 jam.
Nits tidak bisa hidup tanpa inang manusia. Mereka membutuhkan kehangatan kulit kepala untuk inkubasi sebelum menetas.
Mereka membutuhkan makanan yang mereka dapatkan dari darah manusia segera setelah mereka menetas.
Telur kutu yang terlepas dari batang rambut kemungkinan besar akan mati sebelum menetas.
Menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), diperkirakan 6 hingga 12 juta orang terkena kutu setiap tahun, dan kebanyakan dari mereka adalah usia 3 hingga 11 tahun.
Mengutip Healthline, hal itu karena anak-anak lebih cenderung melakukan kontak dekat satu sama lain saat bermain.
Baca juga: Efek Samping Menopause pada Kulit dan Rambut
Mengutip Verywell Health, seiring dengan rasa tidak nyaman, tekanan emosional, dan gangguan tidur, kutu rambut dapat menyebabkan sejumlah komplikasi jika tidak ditangani.
Misalnya, sering menggaruk dapat menyebabkan kerusakan pada kulit yang dapat membuat individu rentan terhadap infeksi.
Sebab, kutu rambut memakan darah manusia, infestasi yang parah bisa saja menyebabkan individu tersebut kehilangan darah dan mengalami anemia defisiensi besi.
Anemia defisiensi besi adalah salah satu jenis anemia yang terjadi akibat tubuh kekurangan zat besi.
Selain itu, reaksi alergi terhadap kotoran atau gigitan kutu dapat memicu ruam pada beberapa individu.
Ketahuilah bahwa dalam kebanyakan kasus, komplikasi ini jarang terjadi. Kutu umumnya tidak berbahaya, tetapi penting untuk dibasmi.
Baca juga: 7 Penyebab Rambut Rontok pada Pria dan Cara Mengatasinya
Mengutip Healthline, mungkin sulit untuk mencegah penyebaran kutu rambut terutama di antara anak-anak karena mereka memiliki begitu banyak kontak dekat dengan orang lain di sekolah atau di peneitipan anak.
Namun, beberapa langkah ini mungkin bisa diterapkan:
Untuk mencegah kutu datang kembali, lakukan langkah-langkah berikut:
Baca juga: 10 Penyebab Rambut Rontok Berlebihan pada Wanita dan Cara Mencegahnya
Mengutip Healthline, berikut beberapa hal yang direkomendasikan CDC untuk "JANGAN" dilakukan saat mencoba menghilangkan kutu rambut:
Baca juga: 7 Penyebab Rambut Rontok Bisa Gejala Penyakit Apa Saja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.