KOMPAS.com - Bawang telah umum kita gunakan sebagai bahan masakan untuk memberikan cita rasa sedap, tetapi bawang memiliki efek samping yang bisa memicu sakit perut.
Sakit perut adalah sensasi tidak nyaman yang dirasakan di daerah perut dan hampir semua orang pernah mengalami sakit perut.
Mengutip Cleveland Clinic, karena perut adalah rumah bagi banyak organ, berbagai masalah dapat menyebabkan rasa sakit.
Sakit perut juga bisa berasal dari daerah terdekat, seperti dada dan panggul. Penyebab sakit perut, seperti IBS dan GERD.
Mengutip Eat This, untuk beberapa orang dengan saluran pencernaan yang sensitif, bawang dapat menyebabkan sakit perut karena kembung, kram, dan gas ekstra.
Baca juga: Manfaat Bawang Bombai untuk Atasi Rambut Rontok
"Bagi sebagian orang terutama orang yang memiliki sindrom iritasi usus besar (IBS), bawang dapat memicu gas yang menyakitkan, kram, dan kembung," kata ahli gizi Lyssie Lakatos dan Tammy Lakatos Shames, yang keduanya disebut The Nutrition Twins seperti yang dikutip Eat This.
Sebab, bawang memiliki serat yang disebut fruktan (oligosakarida), yang diserap dengan buruk di usus kecil.
Para ahli memperkirakan bahwa hanya 5-15 persen fruktan yang dicerna di usus kecil.
Karbohidrat yang tersisa kemudian turun ke usus besar, di mana akan difermentasi dengan cepat.
Fermentasi yang cepat tersebut dapat menyebabkan sedikit gas ekstra, tetapi bagi mereka yang menderita IBS dapat menyebabkan kembung yang parah, kram, sakit perut, dan buang air besar yang tidak nyaman.
Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini 6 Manfaat Luar Biasa Konsumsi Bawang Putih
"Karbohidrat yang dapat difermentasi, seperti yang ditemukan dalam bawang, dikenal sebagai FODMAP," ujar The Nutrition Twins.
FODMAPS adalah gula yang ditemukan dalam makanan tertentu, yang dapat menyebabkan gejala IBS pada beberapa orang.
FODMAPS kepanjangan dari oligosakarida yang difermentasi (fructans dan rafinosa), disakarida (laktosa), monosakarida (fruktosa), dan poliol (gula alkohol seperti sorbitol, maltitol dan xylitol).
The Nutrition Twin menerangkan bahkan dalam jumlah yang sangat kecil, bawang dapat menyebabkan masalah pencernaan.
"Meskipun, bawang yang dimasak tampaknya lebih baik dari pada mentah, keduanya dapat mendatangkan malapetaka pada seluruh pencernaan yang sensitif," ujarnya.
Fruktan dalam bawang hanya larut dalam air. Jadi, alternatinya bawang diolah dengan minyak.
Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini 6 Manfaat Luar Biasa Konsumsi Bawang Putih
Mengutip Everyday Health, bawang adalah salah satu pemicu GERD dengan sensasi rasa sakit perut karena asam lambung naik.
Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi kronis di mana isi lambung terkadang mengalir ke belakang, naik ke kerongkongan (tabung yang membawa makanan dari tenggorokan ke perut).
Mengutip Healthline, GERD terjadi ketika otot di ujung kerongkongan yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES), rileks.
Sehingga, memungkinkan makanan dan asam lambung masuk ke kerongkongan.
Penelitian dari 2000 menunjukkan bahwa beberapa makanan, termasuk bawang, dapat memicu sakit perut dengan relaksasi LES.
Sebuah penelitian dari 1990 mengamati bahwa makanan yang mengandung bawang secara signifikan meningkatkan episode sakit perut.
Sehingga, orang dengan GERD disarankan untuk menghindari konsumsi bawang berlebih.
“Cobalah (konsumsi bawang) dalam jumlah kecil dan lihat bagaimana hasilnya,” saran Jeannie Gazzaniga-Moloo ahli gizi di Sacramento.
Jika masih memiliki gejala GERD, tambahkan ke daftar makanan yang harus dihindari.
Baca juga: Benarkah Bawang Putih Dapat Meningkatkan Gairah Pria?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.