Cobalah berolahraga aerobik intensitas sedang selama 150 menit seminggu.
Atau, lakukan latihan aerobik intensitas tinggi selama 75 menit seminggu.
Baca juga: 7 Kebiasaan Sepele yang Bisa Sebabkan Serangan Jantung
Kelebihan berat badan memberi tekanan ekstra pada jantung dan pembuluh darah.
Kehilangan hanya 5 sampai 10 persen dari berat badan akan membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol LDL.
Ini juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung koroner.
Ribuan bahan kimia yang dilepaskan di setiap kepulan asap tembakau mempersempit arteri dan merusak jantung.
Berhenti merokok dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung koroner.
Tekanan darah adalah kekuatan darah yang bergerak melawan dinding arteri saat jantung berdetak.
Semakin tinggi tekanan darah seseorang, semakin banyak kekuatan yang diberikan terhadap dinding-dinding itu.
Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat merusak arteri dan membuatnya lebih mungkin untuk mengembangkan aterosklerosis.
Baca juga: Kapan Waktu Tidur yang Baik untuk Menjaga Kesehatan Jantung?
Segelas anggur merah dengan makan malam mungkin membantu menurunkan kolesterol HDL, tetapi terlalu banyak alkohol bisa berbahaya bagi jantung.
Jika mengonsumsi secara berlebihan, alkohol dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, obesitas, dan gagal jantung.
Penyakit jantung koroner adalah penyebab utama kematian pada penderita diabetes.
Kedua kondisi tersebut memiliki banyak faktor risiko yang sama, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol LDL tinggi, dan obesitas.
Gula darah tinggi yang tidak terkontrol merusak arteri.