Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Macam Penyebab Iritasi Mata yang Perlu Dihindari

Kompas.com - 13/02/2022, 10:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Selain itu, berpotensi memicu sakit kepala, nyeri leher dan bahu.

Gejala sindrom penglihatan komputer bersifat sementara dan akan mereda ketika kita istirahat menggunakan komputer atau ponsel.

American Optometric Association merekomendasikan agar setiap orang mengikuti aturan 20-20-20 saat menggunakan perangkat digital.

Aturan 20-20-20 artinya, harus meluangkan waktu 20 detik untuk melihat sesuatu yang berjarak setidaknya 20 kaki (6 meter) setelah setiap 20 menit bekerja menggunakan perangkat digital.

4. Infeksi

Mengutip Healthline, berbagai infeksi bakteri, virus, atau jamur dapat menjadi penyebab iritasi mata.

Jika mata terinfeksi, tidak hanya bisa menjadi penyebab mata iritasi, tetapi juga mata belekan.

Perawatan mata yang terinfeksi harus segera ditangani dokter dan lama pengobatannya tergantung pada apa yang menyebabkan infeksi.

Infeksi virus biasanya ringan dan sembuh dalam satu hingga dua minggu.

Jika terinfeksi bakteri, dokter kemungkinan akan meresepkan antibiotik dalam bentuk tetes mata.

Baca juga: Mata Berkunang-kunang Bisa Jadi Pertanda Penyakit Apa?

5. Bintil

Mengutip Healthline, adanya bintil di tepi mata juga dapat menjadi penyebab iritasi mata.

Untuk mengobati mata iritasi karena pengaruh bintil di dekat mata, kita perlu menghilangkan bintil tersebut.

Bintitan biasanya hilang dengan sendirinya dan seringkali kompres hangat dapat membantu.

Bintitan persisten dapat diobati dengan antibiotik atau pembedahan untuk mengeluarkan nanah di dalamnya.

6. Saluran air mata tersumbat

Mengutip Healthline, seseorang yang mengalami saluran air mata yang tersumbat, air matanya tidak dapat mengalir dari mata dengan benar. Hal ini dapat menjadi penyebab iritasi mata.

Gejalanya meliputi:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com